Hal yang menarik dalam rilis BMKG tersebut adalah adanya keterangan perawanan di langit yang cenderung bersih (clear sky), sehingga masyarakat bisa mencermati (niteni/titen) kondisi tersebut untuk bisa memahami kondisi cuaca yang dirasakan, bahkan dengan kondisi suhu yang lebih dingin dari biasanya bisa memprakirakan secara sederhana potensi terjadinya fenomena embun upas di dataran tinggi dieng.
Sementara itu, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin juga menyampaikan pengertian embun upas.
Embun upas merupakan fenomena yang terjadi karena suhu permukaan sekitar dataran tinggi cukup dingin untuk membentuk kristal-kristal es atau embun beku.
Embun upas, lanjutnya,terjadi karena kondisi meteorologis serta musim kemarau yang tengah berlangsung.
Embun upas tersebut dapat dilihat di rerumputan yang membeku.
Puncak kemarau, dapat membuat penyebab daerah di pegunungan mengalami kondisi udara kurang dari titik beku.
Hal tersebut dikarenakan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang ketimbang dataran rendah.
Karena molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang, pendinginan berlangsung dengan sangat cepat, terlebih jika saat cuaca cerah tidak tertutup awan ataupun hujan, sehingga uap air di udara pada malam hari mengalami kondensasi yang akan mengembut, menempel jatuh di tanah, daun, atau rumput.
Uap air di udara pada malam hari pun mengalami kondensasi dan aka mengembun.
Lalu, air embun tersebut akan cepat membeku, fenomena tersebut adalah relatif fluktuatif.
Waktu terbaik untuk menyaksikan embun upas dan apa saja yang harus dipersiapkan, dirangkum Kompas.com:
Sebelum melihat embun upas, pastikan kamu sudah mengetahui waktu terbaik melihat fenomena tersebut. Selain itu, masyarakat hendaknya mengetahui lokasi melihat embun upas.
Kepala UPT Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Sri Utami menuturkan, fenomena embun upas di Dieng dapat ditemukan di kompleks Candi Arjuna.
“Embun es atau salju hari ini turunnya di kompleks Candi Arjuna. Untuk saat ini sudah dua hari berturut-turut," kata Sri dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/7/2022).
Sementara, waktu terbaik untuk melihat embun upas adalah pukul 05.30 WIB, atau pagi hari sebelum matahari terbit. Sebab, jika matahari terbit maka embun upas tersebut akan mencair.
“(Waktu terbaik melihat embun upas) adalah pagi hari pukul 05.30 WIB di kompleks Candi Arjuna,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2022).
Serupa, Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat mengatakan, waktu terbaik menyaksikan embun upas di Gunung Bromo adalah pukul 06.00-07.00 WIB.
“Bagi wisatawan yang ingin melihat, idealnya sekitar pukul 06.00 sampai 07.00 WIB, karena seiring ada matahari, embun es akan memuai," terang Syarif dikutip dari Kompas.com (26/7/2022).