Nasib Pilu Diah Putri Mantan Model Majalah Dewasa Jakarta: Dulu Kaya Raya, Kini Hidup di Rumah Reyot

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbak Putri, mantan model majalah dewasa yang kini hidup sebatang kara sendiri di rumah terbengkalai tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.

Menurut Putri, suaminya meninggal setelah menolong keluarga yang terlibat perkelahian.

Baca: Terungkap Asal Muasal Harta Rp282 Miliar Milik Menpora Dito Ariotedjo, Ternyata Kebanyakan Hadiah

Sementara itu, anak kandungnya kini dikabarkan diangkat oleh keluarga lain.

Ia pun tak menampik bahwa bagaimanapun ia ingin bertemu dengan anaknya.

"Kalau udah besar anak pasti cari ibu, enggak ada yang bisa memisahkan kontak batin antara ibu dan anak," ujar Putri.

"Saya udah puas dengan kehidupan saya yang dapat beasiswa, masa anak lebih bodoh dari saya," imbuhnya.

Putri yakin bahwa dirinya bisa bertemu dengan anaknya suatu saat nanti.

Sementara itu, suami yang kedua disebut masih dalam proses perceraian.

Kini, kehidupannya bak berbanding terbalik dengan masa lalunya.

Baca: Sosok SS, Bacaleg PDIP Lombok Perkosa Anak Kandung hingga Hamil, Nasibnya Kini: Dikeroyok-Dipecat

Kejadian ini pun bak mengingatkan dengan kisah Ibu Eny, wanita paruh baya yang belakangan viral karena hidup tanpa listrik dan air di rumah mewah bersama putranya, Tiko.

Belum diketahui pasti apakah Putri mengidap gangguan jiwa atau tidak.

Namun, dalam beberapa video di YouTube, Putri bisa diajak berkomunikasi dengan benar. Jawaban yang diberikan pun tidak melantur.

Dalam video itu terekam tempat tinggal Putri yang berada dalam suatu rumah yang sudah tidak lagi terawat.

Putri hanya menempati satu ruangan yang berada paling depan dari pintu masuk rumah.

Ada tumpukkan barang-barang berserakan di dalam satu ruangan.

Ada barang-barang itu seperti kompor sumbu, kursi, meja, baju-baju, dan sebagainya.

Ruangan yang ditempati Putri sendiri sering mengalami kebocoran jika hujan, sehingga Putri harus mengungsi.

Sebab, bagian belakang rumah Putri sudah tidak lagi memiliki atap.

Bagian belakang itu hanya berisikan puing-puing pecahan genteng.

"Jadi kuncennya (ruangan) ini, bertahan, kalau hujan baru kabur," katanya menjelaskan.

Sehari-hari, Putri mendapat bantuan berupa makanan dari masyarakat maupun para kreator yang mengunjunginya.

Sedangkan untuk kebutuhan sandang, dia masih punya sisa baju miliknya sebelum hidup memprihatinkan seperti sekarang.

(tribunnewswiki.com/tribun sumsel/tribun network)

Baca lebih lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer