Setelah medical check up kedua, Nanda diajak konferensi online melalui Zoom pada 19 Juni 2023 oleh panitia seleksi Paskibraka.
"Diadakan itu Zoom, jadi ada Zoom yang membahas hasil medical check up. Nah, pembinanya Nanda itu bilang sih katanya aman-aman saja tanggal 19 Juni," papar Sri.
Kejanggalan berikutnya dirasakan orangtua Nanda ketika mereka belum menerima informasi kapan anaknya diberangkatkan ke Jakarta.
Meski sudah bertanya kepada pembina Paskibraka anaknya, tetapi tidak mendapatkan jawaban tanggal yang pasti.
Lalu, orangtua Nanda mendapat telepon pada 8 Juli 2023 dari pembina Dispora Kota Ternate bernama Amel.
Ia menginformasikan Nanda harus menjalani medical check up kembali lantaran diduga mengalami masalah pada bagian mata.
"Katanya bermasalah di mata. Matanya minus," ungkap Sri.
Permintaan untuk menjalani medical check up yang ketiga kalinya dipenuhi oleh Nanda, dengan diperiksa bagian mata dan THT-nya.
"Nanda sudah melaksanakan lagi, sudah check up lagi. Meskipun di awal sebelumnya (medical check up pertama) sudah dikatakan dokter disimpulkan dia (Nanda) sehat semuanya," ujar Sri.
Setelah menunggu kepastian, orangtua Nanda menerima informasi berupa pemanggilan Paskibraka yang mewakili Maluku Utara, yaitu siswa asal SMA Negeri 1 Halmahera Utara.
Kemudian, pesan kedua berisi alasan Nanda tidak jadi diberangkatkan ke Jakarta walau sudah lolos seleksi Paskibraka.
Disebutkan bahwa anaknya batal berangkat karena matanya minus 6/24.
"Padahal, kata orangtuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional," imbuh Sri.