Namun, keesokan harinya, pelaku diketahui dilepas polisi.
"Kasus ini, yang menjadi saksi mata adalah saya yang ada di lokasi, kemudian Zaki sebagai koordinaror keamanan komplek," kata Imam selaku ketua RW 13 Jelupang, Jumat (14/7/2023).
"Setelah kami antar keluarga membuat laporan ke kepolisian, tiba-tiba Pak Jalih menghubungi saya, dipanggil oleh pihak Polres. Kemudian pak Jalih memberikan informasi bahwa tersangka nya dilepas oleh pihak Polres," ucap Imam.
Tak puas akan informasi tersebut, ia meminta ayah korban untuk datang.
Setiba di lokasi, warga berkumpul dan meminta keterangan dari ayah korban.
"Pak Jalih menjelaskan bahwa memang ada pelepasan tersangka. Makanya ada ketidakpuasan dari warga melihat penganiayaan terjadi seperti itu, ya kemudian bareng-barenglag warga mempertanyakan itu," terang Imam.
Sementara itu, Jalih (60) mengatakan dirinya tak meminta pelaku dilepaskan.
Jalih sempat bertanya kepada polisi, namun ia mendapat jawaban, laporannya masuk penganiayaan ringan, dan tidak ditahan.
"Terkecuali meninggal, cacat seumur hidup, dan tidak bisa melakukan aktivitas," katanya.
Keluarkan Ancaman
Selain itu, Jalih geram mengingat kembali pesan suara dari pelaku ke putrinya.
"Jangankan saya. Pori-pori saya pun tak terima," kata Jalih.
Putrinya berinisial TM dihajar oleh suaminya yang berinisial BD, Rabu (12/7/2023) subuh.
Meski dilaporkan ke polisi, namun di sana ia mendapat sebuah pesan suara dari korban yang ditujukan kepada putri dan keluarganya.
"Akan saya bantai sekeluarga! Satu per satu saya bantai! Itu yang saya tidak terima," ucap Jalih menirukan pesan suara pelaku ke anaknya, Jumat (14/7/2023).
Jalih mengaku tak terima hal tersebut.
Bahkan, Jalih mempertanyakan kesalahannya dan keluarganya sehingga timbul ancaman tersebut.
"Emang saya kambing! ucapnya sembari memperdengarkan pesan suara dari pelaku ke awak media.
Terdengar suara rekaman pesan suara pelaku berbunyi seperti ini.
"Kalau begini caranya, mohon maaf. Bukan lancang, bukan sok jagoan. Pasti gue bantai satu keluarga! Satu per satu gue bantai!. Tapi gue juga punya adat. Siapa yang rusak duluan berarti itu yang kalah!"