Makna Hidangan Kolak di Bulan Ramadan Menurut Agama: Sebagai Pengingat Kematian untuk Manusia

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolak

Mengapa demikian?

Menurut orang Jawa, ubi masuk dalam jenis makanan polo pendem atau yang tumbuh di bawah tanah.

Artinya, ketika menyantapnya, kita harus ingat bahwa suatu saat kita pasti akan seperti ubi.

Manusia pada hakikatnya akan sama seperti ubi, yakni dikubur di dalam tanah.

Para wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan.

Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.

4. Mengajarkan untuk tidak berbuat dosa

Selain ubi, pisang juga menjadi makanan yang selalu ada dalam kolak.

Dari sekian banyak jenis pisang, pisang kepok lah yang terpilih menjadi bahan isian kolak yang pas.

Kepok pada pisang kepok merujuk pada istilah ‘kapok’ yang dalam bahasa Jawa berarti menyesal atau jera.

Hal ini mengajarkan bahwa setiap kali menikmatinya, kita harus selalu ingat untuk takut akan dosa dan tidak lagi melakukan hal-hal yang membuat kita berdosa.

Baca: Es Dawet Jabung

Baca: Berikut Resep Minuman Es Kopyor Segar yang Cocok Diminum saat Berbuka Puasa

5. Mengajarkan untuk meminta maaf

Dari semua bahan untuk membuat kolak, santan menjadi bahan sentral.

Santan akan menjadi kuah yang akan menyiram berbagai isian kolak.

Dalam bahasa Jawa Santan disebut dengan ‘santen’ yang merupakan kependekan dari ‘pangapunten’ atau ‘maaf’.

Jadi, ketika kita meminum kuah kolak tersebut, ingatlah kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.

Tidak hanya mengingat, minta maaflag kepada mereka yang pernah kita salahi.

Resep hidangan kolak

Bahan dasar untuk membuat kolak adalah pisang, ubi, tapai, atau bahan isian sesuai dengan selera Anda.

Selain itu, bahan utama lainnya adalah santan serta gula merah untuk membuat kolak terasa legit.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer