Kronologi Keributan Keraton Solo yang Melibatkan Kubu Sasonoputro dan Lembaga Dewan Adat

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pasca-bentrok di depan Kamandungan, Keraton Solo.

Lembaga Dewan Adat Buka Suara

Suami Gusti Moeng, KPH Eddy Wirabhumi. Dia mengungkap ada anggota Polri yang terlibat dalam konflik internal keraton. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo akhirnya buka suara terkaoit adanya keributan di Keraton Solo.

KPH Eddy Wirabhumi, Ketua Eksekutif LDA, mengambil langkah dengan melaporkan keributan ini ke polisi.

Hal ini dikarenakan cucu PB XIII BRM Yudhistira Rachmat Saputro mengalami luka-luka dan BRM Suryo Mulyo ditodong oleh oknum.

BRM Yudhistira Rachmat Saputro diketahui sudah melakukan visum karena luka yang dideritanya.

"Iya tetap kami proses (lapor) di pimpinan tertinggi, di bidang penegakan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum kepolisian," jelas dia, Sabtu (24/12/2022).

Ia juga mebagikan kondisi terkini Yudhistira.

Baca: Keraton Yogyakarta

Baca: Keraton Kanoman

"Kondisi Yudhistrira membaik. Korban lain masih di rumah sakit," ujarnya.

Dia juga melanjutkan, sola kerajaan merupakan aset bangsa, bukan milik perorangan.

"Ini kerajaan aset bangsa, bukan milik perorangan ataupun raja. Ayo kita jaga bersama, " terangnya.

KPH Eddy Wirabhumi juga menceritakan sekilas kronologis kericuhan tadi malam, sebenarnya sudah di bicarakan baik-baik untuk menjaga bersama.

Untuk saat ini kondisi Keraton Solo sudah tenang, sehingga kejadian keributan itu seharusnya tidak terjadi.

(TRIBUN Solo/TRIBUNNEWSWIKI/Ka)

Artikel ini telah tayang di Tribun solo dengan judul Dua Cucu PB XIII Terluka & Ditodong Pistol di Keraton Solo, Eddy Wirabhumi : Kami Tetap Lapor Polisi



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer