Tiba di rumah Dureng Tiga, Sambo juga nampak turut memasuki rumah.
Kemudian, Sambo, Brigadir J, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat berkumpul di ruang tengah lantai 1 rumah itu, sedangkan Brigadir J berdiri di depan tangga.
Namun, sebelum ditembak, Sambo nampak marah terhadap Brigadir J.
Kemudian, Sambo menyuruh Bharada E yang berdiri di samping Brigadir J untuk menembak.
"Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak!" teriak Sambo ke Bharada E.
Ketika itu, Brigadir J nampak membungkukkan badan sambil mengangkat kedua tangannya di depan dada.
Brigadir J seperti hendak menghindar dan memohon supaya tidak ditembak.
Pukul 17.12 WIB, Bharada E melepaskan 3 atau 4 kali tembakan.
Tembakan tersebut diduga mengenai rahang serta bahu sebelah kanan Brigadir J.
Seketika, tubuh Brigadir J langsung terkapar.
Tubuhnya tertelungkup di samping tangga depan gudang dengan kondisi bersimba darah.
Ferdy Sambo yang kala itu meminta pistol yang dipakai Bharada E dan menembak bagian belakang kepala Brigadir J.
Lalu, Sambo mengambil pistol yang berada di pinggang Brigadir J.
Sambo pun melepaskan sejumlah tembakan ke arah dinding dekat tangga dan di atas lemari dekat langit-langit menggunakan psitol tersebut, membuat seolah-olah terjadi peristiwa baku tembak.