"Rekan dan senior yang saya hormati,
Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan yang senior dan rekan-rekan jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan.
Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua, yang secara langsung merasakan akibatnya. Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.
Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak.
Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak.
Terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua.
Hormat saya
Ferdy Sambo, SH, SIK, MH
Inspektur Jenderal Polisi."
Tak ada kata maaf yang keluar dari mulut Sambo, keluarga Brigadir J tetap tidak mempermasalahkan.
Namun keluarga Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat meminta pembunh putranya tersebut dihukum seadil-adilnya.
“kepada keluarga kami kan dia tidak ada minta maaf ya, kami tidak masalah dia tidak minta maaf yang penting hukuman yang seadil-adilnya ditetapkan kepada Ferdy Sambo,” kata Roslin Simanjuntak, Bibi Brigadir J, dikutip dari Kompas.
Keluarga juga memberikan tanggapan soal pemecatan dengan tidak hormat yang dijatuhkan pada Ferdy Sambo.
“kalau dia dipecat karena dia melakukan pembunuhan, seorang pemimpin itu kan tidak boleh kena pidana, dia kan sudah melakukan kejahatan, merancang pembunuhan dan menghalangi penyelidikan. Sudah seharusnya sejak awal dia dipecat,” ucap Roslin.