Ia juga mengklaim dirinya tak bisa menolak perintah tersebut.
Deolipa mengatakan, kliennya terdidik sebagai prajurit Brimob telah terbiasa mengikuti perintah atasan.
Seperti yang sudah diketahui, Bharada ikut menembak Brigadir J.
Bharada E sebagai prajurit tetap akan melaksanakan meskipun perintah tersebut melanggar hukum.
“Ya itulah perintah dari atasan. Kadang-kadang perintah yang melanggar hukum berbahaya kan, tapi kan karena dia itu adalah prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando,” tutur Deolipa.
"'Saya menjalankan perintah atasan, tapi saya juga takut’, kata dia gitu kan,”
"'Tapi, karena ketakutan juga kalau enggak saya menembak, saya ditembak’, kan gitu kan. Sama yang nyuruh nembak kan,” lanjutnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Polri Sebut Komnas HAM Periksa Bharada E di Mako Brimob Sore Ini