Daging sapi tetap menjadi sumber protein hewani yang baik, kok.
Asalkan pilih bagian daging yang tepat.
Lantas, potongan daging sapi mana yang paling sehat untuk dikonsumsi?
Banyak yang menghindari daging sapi karena dianggap mengandung lemak jahat yang bisa menyebabkan penyakit kronis.
Namun sebenarnya, daging sapi sah-sah saja dijadikan lauk harian, bahkan kita tetap bisa memakannya meski dalam diet ketat.
Daging sapi juga kaya akan kandungan berbagai mineralnya seperti zat besi, zink, serta kalsium.
Sebenarnya, satu potong sedang (40 gram) daging sapi punya kandungan lemak yang sama seperti satu potong ikan, yaitu sekitar 2 gram lemak.
Akan tetapi, hal tersebut tergantung dengan potongan daging sapi mana yang kita makan.
Pasalnya, setiap bagian daging sapi tentu punya kadar lemak yang berbeda-beda.
Biasanya, ketika berbelanja di pasar swalayan, kita akan menemukan berbagai potongan daging sapi, dari yang banyak lemak seperti gajih hingga yang tak berlemak sama sekali.
Biasanya, bagian daging yang paling sedikit lemaknya adalah bagian gandik atau tanjung sapi.
Sementara bagian yang lumayan berlemak adalah bagian samcan atau flank dan has dalam, misalnya sirloin.
Kita tidak perlu menghafal anatomi bagian daging sapi untuk cari tahu daging mana yang paling sedikit lemaknya.
Cukup perhatikan seberapa banyak garis-garis putih yang ada di daging tersebut.
Garis putih lemak ini biasanya disebut dengan marbling.
Semakin banyak garis putih pada daging, maka semakin tinggi pula kandungan lemaknya.
Dalam 100 gram daging sapi yang tidak punya banyak marbling rata-rata terkandung kurang dari 5 gram lemak total, 2 gram lemak jenuh, dan 95 mg kolesterol.
Meski begitu, bukan berarti potongan daging itu tidak bergajih atau berlemak.
Baca: RESEP Rendang Sapi Lezat untuk Olahan Idul Adha, Lengkap Dengan Tips Agar Daging Cepat Empuk
Karenanya sebaiknya tetap perhatikan porsi makan agar tidak menyebabkan jumlah lemak tubuh meningkat.
Daging sapi sama saja seperti sumber protein lain, yaitu daging ayam atau ikan.