Zelenskiy Sebut Pasukan Rusia Kini Kuasai Seperlima Wilayah Ukraina

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri konferensi pers dengan Perdana Menteri Inggris di Kyiv, 1 Februari 2022

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperkirakan pasukan Rusia kini menguasai 20 persen atau seperlima wilayah Ukraina.

Hal itu diucapkannya dalam pidato yang disampaikan kepada para anggota parlemen Luxemburg, (2/6/2022).

Dalam perkiraan Zelenskiy itu, wilayah Krimea yang dianeksasi Rusia tahun 2014 kemungkinan turut dimasukkan.

Zelenskiy mengungkapkan pentingnya persatuan di antara negara-negara Eropa dalam menghadapi aksi Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saat kita memenangkan perang ini, seluruh warga Eropa akan kembali menikmati kemerdekaan mereka," kata Zelenskiy dikutip dari USA Today.

"Namun, jika orang [Putin) yang ingin menghancurkan kemerdekaan di Ukraina dan Eropa itu menang, akan ada masa kegelapan bagi setiap orang di benua ini."

Belakangan ini pasukan Rusia dilaporkan mulai mendapat kemajuan di Donbas, Ukraina timur.

Rusia juga menguasai hampir seluruh Kota Sievierodonetsk yang berada di Donbas.

Baca: Ukraina Minta Bantuan Roket Canggih kepada AS, Rusia: Ini Provokasi Langsung

Baca: Turuti Permintaan Ukraina, AS Kirim Roket Jarak Jauh untuk Melawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (tengah) saat konferensi pers di Kota Bucha yang berada di barat laut ibu kota Ukraina, Kiev, 4 April 2022. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Bantuan untuk Ukraina

Pasukan Ukraina mengandalkan senjata kiriman Barat untuk menahan gempuran tentara Rusia di Donbas.

Menurut Zelenskiy, bantuan senjata dari Barat sangat dibutuhkan karena bisa "menyelamatkan warga Ukraina dan mempertahankan negara mereka".

Dalam pesan video, dia mengatakan pertempuran sengit terjadi di Lysychansk, Bakhmut, dan kota-kota lainnya.

"Makin lama perang ini berlanjut, makin banyak hal keji, memalukan, dan sinis yang dicatatkan oleh Rusia dalam sejarah, selamanya."

Demi membantu Ukraina, Amerika Serikat memutuskan mengirim bantuan roket canggih ke negara bekas Uni Soviet itu.

Tak hanya AS, Inggris dan Jerman pun berjanji mengirimkan sistem persenjataan roket.

Baca: Kenakan Seragam Berlambang Unicorn, Kaum LGBTQ Ukraina Menuju Medan Tempur

Baca: Para Pemimpin Dunia Desak Aset Rusia Disita & Digunakan untuk Bantu Ukraina

Sementara itu, Swedia bakal memasok rudal antikapal, senapan semiotomatis, dan senjata antitank, sedangkan Slovakia mengirimkan meriam howitzer dan senjata lainnya.

AS baru bersedia mengirimkan roket setelah Ukraina berjanji roket itu tidak akan digunakan di wilayah Rusia.

"Tujuan Amerika sudah jelas: Kami ingin melihat Ukraina yang demokratis, independen, berdaulat, dan makmur melalui alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan diri dan mencegah agresi lebih lanjut," kata Presiden AS Joe Biden.

Pengiriman roket tersebut dikritik pedas oleh Rusia.

Menurut Rusia, tindakan itu bisa memperbesar konflik di Ukraina dan menimbulkan konfrontasi langsung dengan AS.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer