Luffy berteriak dan meminta Momo untuk menyingkir dari Onigashima.
Sementara Momo mengatakan bahwa dia tidak akan bisa memindahkan Onigashima, dia masih memberikan yang terbaik untuk menyingkirkannya.
Saat pukulan besar Luffy mendekati Kaidou, dia tidak terlihat takut.
Bagaimanapun, dia adalah binatang terkuat di planet ini. Kaidou mengatakan bahwa dia akan menerima pukulannya secara langsung.
Api dan uap keluar dari mulutnya, dan Kaidou sekali lagi menunjukkan wujud barunya. Seluruh tubuh Kaidou terlibat dalam api, dan itu disebut "The Flaming Drum Dragon".
Tubuhnya sangat panas sehingga apapun yang Kaidou sentuh akan meleleh bahkan tanduk panjang di Onigashima meleleh hanya dengan satu sentuhan dari ekor Kaido.
Ini adalah sorotan utama dari bab ini.
Kaidou mengatakan bahwa pukulan Luffy tidak akan runtuh karena dia akan menguapkannya dengan apinya.
Namun, Luffy berencana untuk melumpuhkan Kaido bahkan tanpa menyentuhnya dengan teknik yang diajarkan oleh Hyogoro.
Saat jurus baru Luffy Bajrang Gun (mengacu pada Dewa Monyet "Bajrang Bali") dan jurus Kaidou Blazing Bagua saling mendekat, bentrokan Haki di antara mereka tidak seperti sebelumnya.
Ini akan berlanjut di bab berikutnya juga.
Sementara itu, di dalam kastil, Akazaya tidak sadarkan diri.
Ussop mencoba membantu semua orang keluar.
Samurai dan Bajak Laut sama-sama bersorak agar Luffy mengalahkan Kaidou.
Dengan tembakan dekat Kawamatsu, kita kembali ke 20 tahun ketika Oden sekarat, dan Akazaya melarikan diri.
Dalam Bab 1048 One Piece, masa lalu menunjukkan sisi berbeda dari negara Wano.
Tidak hanya Akazaya tetapi Daimyo dari negara Wano secara terhormat melawan Kaidou dan Orochi.
Daimyo menolak untuk berpihak pada Kaidou dan Orochi dan meninggal dengan kematian yang terhormat.
Baca: 10 Kutipan One Piece yang Menginspirasi Penggemar, Zoro: Hanya Aku yang Boleh Sebut Mimpiku Bodoh
Baca: 5 Hal yang Membuat Penggemar Menyukai Vinsmoke Sanji si Koki di dalam Kru Bajak Laut Topi Jerami