Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Leningrad.
Usai menyelesaikan pendidikannya, ia pun bergabung di KGB.
Ia menghabiskan 17 tahun kariernya sebagai mata-mata di luar negeri.
Baca: Joe Biden dan Vladimir Putin Bertemu: Bicarakan Duta Besar, Keamanan Siber, hingga Senjata Nuklir
Pada 1989, ia ditugaskan di Dresden di masa-masa menjelang runtuhnya Tembok Berlin, massa antikomunis terlihat berkumpul di luar kantor KGB di kota tersebut.
Putin mengingat bahwa dirinya diperingatkan agar tidak melakukan sesuatu tanpa perintah Moskwa.
Moskwa pun memang tak memberikan perintah apapun kala itu.
Pada 1991, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari KGB.
Ia pun pulang ke kampung halamannya di Leningran yang sekarang dikenal dengan nama St Petersburg.
Di sana, ia bekerja untuk wali kota pertama yang dipilih secara demokratis, yaitu Anatoly Sobchak.
Usai itu, pada 1996, Putin dan keluarganya pindah ke Moskwa.
Di sana, ia memiliki karier kian cemerlang dengan menjadi kepala FSB, dinas rahasia pengganti KGB.
Tiga tahun kemudian, Putin ditunjuk oleh Yeltsin untuk menjadi perdana menteri Rusia.
Hingga pada 2012, Putin kembali memenangkan pemilihan presiden untuk masa jabatan selama 6 tahun.
Vladimir Putin pun terus menjabat sebagai Presiden Rusia hingga kini.
Sehingga, berdasarkan Forbes tahun 2019, menjelaskan bahwa kekayaan Putin mencapai Rp 996 triliun.
Gaya hidup Putin pun banyak disorot, lantaran ia dikenal glamor.
Bahkan, istana dan tempat tinggalnya juga mendapat sorotan karena sangat megah.
Baca lengkap soal Vladimir Putin di sini