Dapat Data dari Intelijen, Joe Biden Kini Yakin Rusia Bakal Menyerbu Ukraina

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan situasi terbaru di perbatasan Ukraina-Rusia dalam sebuah acara di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, Jumat (18/2/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kini meyakini Rusia bakal menyerbu Rusia.

Menurutnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan menginvasi Ukraina dan menyerang ibu kotanya.

Beberapa pekan sebelumnya, Biden mengaku belum yakin apakah Putin benar-benar memutuskan menyerbu negara bekas Uni Soviet itu.

Namun, Jumat lalu, (19/2/2022), dia sudah merasa yakin setelah mendapatkan data dari intelijen AS.

"Mulai saat ini saya yakin dia [Putin] telah memutuskan [menyerang Ukraina]," kata Biden dikutip dari Associated Press, (19/2/2022).

"Kami punya alasan untuk mempercayainya," kata dia menambahkan.

Biden sebelumnya menegaskan invasi tersebut bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Baca: AS Sebut Rusia Sedang Siapkan Invasi ke Ukraina, Bisa Terjadi Beberapa Hari ke Depan

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menaiki pesawat Air Force One Boeing 747 setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021. (MARTIAL TREZZINI / POOL / AFP)

Dia kembali mengancam bakal menjatuhkan sanksi ekonomi dan diplomatik jika Rusia benar-benar menyerbu.

Kata Biden, AS dan sekutunya kini punya ikatan yang lebih kuat dan akan membuat Rusia membayar mahal jika melakukan invasi.

Oleh karena itu, Biden menekan Putin agar mempertimbangkan kembali keputusannya.

Sementara itu, pada hari Jumat lalu Putin justru mengumumkan adanya latihan militer nuklir.

Dia berjanji melindungi Rusia dari apa yang dianggapnya sebagai ancaman dari negara-negara Barat.

Pejabat Kemenhan AS mengatakan ada sebanyak 40—50 persen pasukan darat Rusia di dekat perbatasan Ukraina telah berada pada posisi menyerang dan kini lebih dekat dengan perbatasan.

Kendati demikian, pejabat lainnya mengatakan hal itu tidak membuktikan bahwa Putin telah memutuskan menginvasi Ukraina.

Baca: Hacker Pemerintah Rusia Disebut Telah Terobos Sistem Militer Ukraina

Baca: Ukraina: Serangan Artileri dari Pemberontak Pro-Rusia Merusak TK di Luhansk

Disebutkan bahwa jumlah satuan pasukan darat yang dikenal sebagai batalion taktis di area perbatasan telah bertambah.

Dua pekan lalu batalion tersebut 83, sedangkan saat ini dilaporkan mencapai 125.

Di tengah kegentingan ini, komunikasi antara Rusia dan AS tetap berlanjut. Menhan AS dan Menhan Rusia sempat melakukan pembicaraan pada hari Jumat lalu.

Menlu AS Anthony Blinken dan Menlu Rusia Sergey Lavrov juga dijadwalkan bertemu minggu depan.

Pemberontak Pro-Rusia

Ukraina juga masih dipusingkan dengan para pemberontak atau kelompok separatis pro-Rusia yang berada di Ukraina timur.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer