Gates mengatakan gelombang varian Omicron akan menjadi tantangan bagi fasilitas/sistem kesehatan.
Varian Omicron yang sangat menular tengah melanda dunia dengan kecepatan yang luar biasa.
Omicron bahkan dilaporkan jauh lebih menular daripada Delta yang sempat menjadi varian dominan.
Kendati demikian, banyak negara melaporkan bahwa kasus Covid-19 akibat varian Omicron umumnya lebih ringan daripada Covid-19 yang disebabkan oleh Delta.
Gates memprediksi mayoritas kasus infeksi yang parah akan terjadi pada orang yang belum divaksin.
"Ketika banyak negara menghadapi gelombang Omicron, sistem kesehatan akan mendapat tantangan. Mayoritas kasus berat akan terjadi pada pada orang yang belum divaksin," kata Gates melalui akun Twitter miliknya.
"Segera setelah Omicron berlalu di suatu negara, maka pada hari-hari selanjutnya, dalam tahun itu, akan ada jauh lebih sedikit kasus sehingga Covid-19 dapat ditangani seperti menangani flu musiman."
Baca: Bill Gates (William Henry Gates III)
Baca: Dilanda Varian Omicron, Australia Laporkan Setengah Juta Kasus Covid-19 dalam Sepekan
Dikutip dari CNBC, (13/1/2022), Gates bukan satu-satunya orang membuat prediksi seperti itu.
Beberapa ahli mengatakan Omicron yang menyebar cepat bisa memunculkan kekebalan kelompok untuk membuat pandemi Covid-19 bergerak ke arah fase endemi yang tingkat keparahannya jauh berkurang.
Gates meramalkan bahwa Omicron akan menciptakan banyak kekebalan, setidaknya untuk tahun mendatang.
Namun, persoalan waktu menjadi hal penting. Penyebaran virus di suatu negara bisa menurun jika negara tersebut bisa mempertahankan kekebalan terhadap Covid-19 dalam tingkat tertentu, baik melalui vaksinasi atau yang lainnya.
Segera setelah Covid-19 menjadi endemi, kata Gates, masyarakat mungkin harus menerima vaksin sekali dalam setahun untuk mencegah Covid-19. Ini dilakukan beberapa kali, layaknya vaksin flu yang diberikan tiap tahun.
Baca: Kontak Erat Pasien Varian Omicron, Ini yang Harus Dilakukan
Meski terlibat lebih ringan, infeksi akibat Omicron tidak bisa dibilang remeh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan infeksi itu tidak masuk dalam kategori ringan, Kamis (6/1/2022).
Seorang pejabat WHO, Janet Diaz, menyebut studi awal menunjukkan risiko rawat inap akibat Omicron lebih rendah daripada Delta.
Selain itu, pada kalangan muda dan kalangan yang lebih tua, risiko yang berkurang.
Dilansir dari Reuters, (7/1/2022), anggapan itu juga didukung oleh data hasil penelitian di Afrika Selatan dan Inggris.
Namun, Diaz tidak merinci detail lebih lanjut mengenai penelitian itu, misalnya tentang rentang umur objek penelitian.
Baca: WHO: Infeksi akibat Omicron Mungkin Tidak Parah, tetapi Tidak Masuk Kategori Ringan