Profil Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno yang Meninggal Dunia

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heldy Djafar, istri ke-9 Presiden Soekarno asal Tenggarong, Kalimantan Timur, dikabarkan meninggal dunia.

Heldy Djafar mengatakan bahwa ia bertemu pertama kali dengan Soekarno pada 1965.

Heldy mengaku tidak menyangka jika Soekarno menyukai perempuan berdarah Kalimantan Timur.

"Saya tidak menyangka RI 1 menyukai perempuan Kaltim. Kami bertemu pada tahun 1965 saat menjadi anggota Paskibraka. Saya masuk barisan Bhineka Tunggal Ika, dan dinikahi pada 1966," kata Heldy Djafar, Rabu (9/1/2021), seperti dikutip dari Tribun Kaltim.co.

Saat berkenalan dengan Soekarno, Heldy dan orangtuanya terkejut lantaran tak menyangka bahwa pria sekelas Soekarno kepincut wanita Kaltim yang usianya masih belia kala itu.

"Orangtua kaget, kenapa kok anak saya? Padahal banyak perempuan lain. Tapi saya bersyukur bisa menjadi pilihan RI 1 kala itu. Tidak ada yang tak mungkin," kata Heldy.

Baca: Dewi Soekarno (Ratna Sari Dewi Soekarno)

Baca: Sukmawati Soekarnoputri

Kemesraan Heldy Djafar dan Soekarno hanya bertahan tak sampai 5 tahun.

Hal tersebut lantaran Soekarno harus menjadi tahanan di Wisma Yaso akibat situasi politik.

Heldy berujar bahwa Soekarno adalah seseorang yang penyayang.

Saking sayangnya kepada dirinya, kata Heldy, Soekarno kerap menggendongnya.

"Susah cari orang seperti Bung Karno. Sampai sekarang saya belum pernah menemukan orang seperti Bung Karno. Sentuhannya lebih lembut, penyayang. Setiap kali ketemu saya pasti saya digendong. Itu hebatnya saking sayangnya," ungkapnya.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar Heldy Djafar di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer