Tetapi klaim palsu terus merajalela di ketiga platform tersebut.
Baca: Satgas Ungkap Kendala Penyebab Vaksinasi Lansia Berjalan Lambat
Jejaring sosial juga terhubung erat, dengan YouTube sering berfungsi sebagai perpustakaan video yang menjadi viral di Twitter atau Facebook.
“Dinamika itu sering diabaikan dalam diskusi tentang kesalahan informasi Virus Corona,” kata Lisa Fazio, seorang profesor di perguruan tinggi Vanderbilt yang mempelajari berita yang tidak benar.
“YouTube adalah vektor untuk banyak informasi yang salah ini. Jika Anda melihat informasi yang salah di Facebook atau tempat lain, seringkali itu adalah video YouTube. Percakapan kami sering kali tidak menyertakan YouTube, padahal seharusnya,” kata Fazio.