Joned membagikan, proses pembayaran burung merpati tersebut dibayar secara tunai yakni Rp 1,5 miliar.
"Saya tidak sempat menghitung uang tersebut, karena saya percaya dengan pembelinya."
"Pembeli burung merpati saya itu juga teman saya," ucapnya.
Lebih lanjut, Joned menyebut jika pembeli burung merpati Jaguar itu juga penghobi burung dan pemain burung.
"Karena saya sedang bangun rumah, uang tersebut akan digunakan untuk membangun rumah," ungkapnya.
Awalnya, Joned mengaku sangat menyesal bahkan tak sempat tidur semalaman usai menjual merpati kesayangannya.
"Satu malam saya tidak bisa tidur, karena saking sayangnya dengan burung itu, prestasinya burung itu luar biasa," ucapnya.
Menurutnya, jaguar ketika dipegang saya sudah memperoleh piala yang sudah tidak terhitung jumlahnya.
"Puluhan piala sudah didapatkan, umur burung tersebut sekitar 5 tahun dan sudah tua di kandangnya," ujarnya.
Hingga kini, Joned masih berternak merpati kolong.
Merpati-merpati yang dirawatnya pun telah banyak dibeli orang.
Kini, masih tersisa 25 burung yang sedang ia latih dan mempunyai trah juara.
"Terkadang orang hanya melihat saya sekarang. Tidak mau melihat perjuangan saya. Bagaimana melatih mental merpati dan menjaga nutrisi," beber Joned, mengutip Tribunnews.com.
Joned menambahkan, dirinya turun langsung melakukan proses dari awal hingga akhir, sehingga mencetak burung merpati kualitas terbaik.
"Saya latih sendiri, ternakan sendiri, saya ikutkan lomba sendiri. Namun semua itu proses yang membawa saya bisa sampai di sini," ucapnya.
Ia menyebut, butuh waktu satu tahun untuk burung merpati dapat diikutkan lomba.
"Lama mas untuk membentuk mental dan kualitas burung merpati, minimal satu tahun,"pungkasnya.
Baca: Viral Karapan Sapi di Bangkalan Ditonton Ribuan Orang, Ini Tanggapan Satgas Covid-19 dan Kepolisian
Lihat selengkapnya terkait berita viral di sini