Kerajaan itu bernama Angling Dharma dan berlokasi di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.
Lokasinya yang berada tepat di pinggir jalan, "istana" Kerajaan Angling Dharma tampak megah dan mencolok.
Di bagian depan, terdapat gapura khusus untuk menyambut seluruh tamu, seperti mengutip Kompas.tv.
Gapura tersebut bertuliskan "Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jinawi" serta tulisan berbahasa Arab.
Sementara itu, di dalam kompleks rumah terdapat sebuah bangunan semacam saung yang disebut sebagai "Singgasana Raja".
Di singgasana tersebut terdapat sepasang kursi dan dua payung khas keraton.
Mengutip Tribun Timur, berikut fakta-fakta tentang Kerajaan Angling Dharma.
Pemimpin Kerajaan Masih Keturunan Sultan Banten
Kerajaan Angling Dharma sendiri memiliki seorang pemimpin bernama Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus.
Menurut seorang pengikut Kerajaan Angling Dharma, Aki Jamal, pemimpin mereka yang kerap dipanggil "Sang Baginda Sultan", diklaim masih keturunan dari Sultan Banten.
Ada pun istrinya bernama Siti Aisyah binti Samun.
Baca: Muncul Kerajaan Angling Dharma, Sosok Pemimpin Diklaim Masih Punya Keturunan dari Sultan Banten
Aki Jamal menerangkan bahwa Baginda Sultan mempunyai jiwa yang dermawan.
“Beliau memang semua kegiatannya di bidang sosial. Memang baginda ini orangnya sangat luar biasa dan saya salah satunya santri baginda,” ungkap Aki Jamal, Selasa (21/9/2021), mengutip TribunTimur.com.
Menurut Aki, sosok yang disebutnya sebagai "Baginda" merupakan orang dermawan yang ingin mengentaskan orang miskin.
“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” ujar Aki Jamal.
Makna Kerajaan Angling Dharma
Aki Jamal pun mengungkapkan maksud dari tulisan yang ada di depan gapura istana kerajaan.
"Jadi, Angling Dharma itu bahwasanya, tidak cuma Baginda, hidup kita hanya mendarma dan berbakti," ungkap Aki Jamal.