Sementara, dalam bahasa Sansekerta, kata Malioboro dapat dimaknai sebagai karangan bunga.
Selain itu, Malioboro juga lekat hubungannya dengan Keraton Yogyakarta.
Pasalnya, Malioboro kerap dikaitkan dengan tiga tempat sakral di Jogja: Keraton, Gunung Merapi, dan Pantai Selatan.
Konon, jika ditarik garis lurus, Malioboro merupakan sumbu imajiner antara Pantai Selatan, Keraton Jogja, dan Gunung Merapi.
Sebagai kawasan wisata, Malioboro kaya akan berbagai bangunan sejarah yang didirikan oleh Belanda di era kolonial. Bangunan-bangunan tersebut masih ada hingga sekarang dan dapat dikunjungi wisatawan.
Beberapa di antaranya yakni Museum Benteng Vredeburg, Istana Kepresidenan Gedung Agung, Pasar Beringharjo, dan kawasan pertokoan Malioboro.