Menengok Peluang Wirausaha Mengoptimalkan Sektor Ritel dan UMKM di Masa Pandemi

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluang Wirausaha Mengoptimalkan Sektor Ritel dan UMKM di Masa Pandemi

Meski pasar sektor ritel di Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan untuk dieksplorasi, pelaku UMKM di Indonesia pun harus menjadi key player di pasar negeri sendiri.

Ansari Kadir Co-Founder Sang Pisang & Ternakopi & CMO GK Hebat yang telah sukses mengembangkan bisnis Sang Pisang hingga memiliki lebih dari 70 outlet tersebar di Indonesia dan Malaysia, memberikan masukan kepada wirausaha yang ingin bersaing di pasar sektor ritel.

"Di era keterbukaan pasar melalui perjanjian dagang dan keterbukaan pada platform digital, penting bagi wirausaha dan pelaku UMKM memahami pivot bisnisnya seperti apa. Sehingga meski dilanda persaingan, mereka bisa mewujudkan bisnis yang menyatukan tiga prinsip penting, yaitu profit, growth dan sustain,"

Menurutnya, bahwa dengan mengoptimalkan potensi sektor ritel berarti membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Ansari mendorong para pelaku UMKM yang bergerak di sektor ritel, untuk terus meningkatkan kualitasnya, agar tidak tertinggal dibandingkan negara tetangga lainnya seperti Malaysia dan Thailand. Kuncinya adalah fokus akan adaptasi teknologi.

DSC Dorong Wirausahawan Optimalkan Potensi Sektor Ritel

Selain fokus adaptasi teknologi, pelaku UMKM membutuhkan pendampingan serta jaringan ekosistem untuk berkolaborasi sehingga mampu menjadi key player dalam memanfaatkan potensi sektor ritel.

Alumni DSC 2018, Bayu Mahendra Saubig, merasakan manfaat mentorship saat mengikuti DSC dan bergabung dengan Diplomat Entrepreneur Network (DEN).

Saat memulai bisnis tahun 2017, Tumbasin semula hanya melalui layanan WhatsApp dan media sosial.

Lalu setelah mengikuti DSC pada tahun 2018, ia mendapatkan masukan berarti untuk segera bertransformasi digital.

Setahun kemudian, Tumbasin bertransformasi menjadi aplikasi yang melayani belanja kebutuhan pokok dari pasar tradisional.

Bahkan lewat mentorship dan DEN, ia mendapatkan input ketika Tumbasin berencana untuk ekspansi ke berbagai kota di luar pulau Jawa.

Baca: Merry Riana Rambah Bisnis F&B, Hadirkan Katering Diet Sehat Bernutrisi Lengkap

Baca: Bermula dari Bisnis, W Mengaku Punya Anak dari Rezky Aditya Meski Tak Pernah Menikah

Sehingga transformasi bisnis Tubasin bukan hanya mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan pokok saja, tetapi juga membantu menghidupkan perekonomian pedagang pasar tradisional agar tetap bisa bersaing dengan pasar modern.

Perjalanan Bayu Mahendra Saubig mewujudkan Tumbasin berawal dari proposal yang diajukan ke DSC 2018.

Bermula dari layanan WhatsApp dan media sosial, setahun kemudian Tumbasin hadir dalam bentuk aplikasi berkat mentoring dan hibah modal usaha dari DSC

Sama seperti gebrakan bisnis Tumbasin yang dipelopori Bayu Mahendra Saubig, DSC 12 dengan tema besar 'Raih Peluang Sekarang dan Bikin Gebrakan', ingin mendorong wirausaha di Indonesia melahirkan gebrakan dalam berbisnis.

Alur pendaftaran Kompetisi DSC 12 (Kandi-Imaji/Diplomat Sukses)


Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, DSC 12 akan memberikan modal usaha senilai total Rp 2 miliar yang berbentuk hibah.

Calon peserta DSC 12 dapat mendaftarkan diri dan proposal ide bisnisnya melalui situs www.diplomatsukses.com, hingga 19 Oktober 2021.

Format proposal bisnis juga dapat diunduh di situs www.diplomatsukses.com untuk memudahkan para peserta menuangkan ide bisnisnya.

Segera daftarkan dirimu di DSC 12! Ikuti terus update tentang DSC di lini masa media sosial DSC 12; Instagram @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, Twitter @diplomat_sukses, dan situs www.diplomatsukses.com.

(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)

Baca artikel lainnya terkait bisnis selengkapnya di sini



Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer