Kronologi Seorang Ibu Tega Cungkil Mata Kanan Anaknya Demi Pesugihan, Anggota DPR: Sangat Keji

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tragis, orangtua tega cungkil mata anak demi pesugihan di Gowa. Bocah 6 tahun itu kini tengah menjalani perawatan di RS Syech Yusuf, Sunggiminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (3/9/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aksi keji dilakukan oleh ibu kandung berinisial H terhadap anaknya sendiri AP (6) terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (3/9/2021).

Ia tega mencongkel salah satu mata sang buah hati demi menjadikannya ritual pesugihan.

Terlebih, aksi bejatnya itu dilakukan dengan melibatkan pihak keluarganya seperti ayah kandung AP, nenek, kakek dan paman AP, yang turut membantu memegang AP untuk proses ritual aliran sesat yang dipelajari pihak keluarga.

Atas tindakan keji tersebut, anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi pun meminta pihak kepolisian di wilayah Gowa, agar dapat memberikan sanksi tegas terhadap ibu korban.

"Ini sangat keji dan tidak dapat ditolerir, berikan hukuman yang sesuai kepada para pelaku agar dapat merasakan efek jera, "ujar Andi Rio.

"Kepolisian dan komisi perlindungan anak pemerintah daerah Gowa harus dapat melakukan trauma healing kepada anak tersebut. Jangan sampai psikologis anak terganggu hingga dewasa," lanjutnya kepada Tribunnews, Minggu (5/9/2021).

Sementara itu, Andi Rio juga meminta agar peristiwa terseut bisa dijadikan pelajaran bai masyarakat untuk saling menjaga lingkungan dan memberikan informasi kepada pihak berwenang seperti kepolisian, tokoh agama dan tokoh adat jika ditemukan adanya penganut aliran sesat.

Selain itu, Peran majelis Ulama Indonesia di Sulawesi Selatan pun harus dapat berani dalam menindak agar tak ada lagi masyarakat yang terpengaruh dan mudah masuk dalam aliran pesugihan.

Ilustrasi korban ritual sesat yang dicongkel matanya oleh ibu, bapak, kakek, nenek, dan pamannya di Gowa, Sulawesi Selatan (Pixabay)

Baca: Kronologi Kudeta Guinea, Berawal dari Tembakan hingga Penangkapan Presiden Alpha Conde

"Melihat peristiwa itu, tentunya peran tokoh baik agama dan masyarakat harus dikedepankan dalam memberikan edukasi baik dari sisi agama dan hal lain," ucap Andi Rio.

"Jangan sampai masih ada keluarga yang melakukan ritual ritual pesugihan yang tentunya masuk.dalam kategori aliran sesat yang dapat membahayakan," ujarnya.

Menurut Andi Rion, kondisi pandemi saat ini yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang sehingga mudah terpengaruh dalam ritual aliran sesat.

Hal itu didasari dari dampak yang beragam mulai dari ekonomi hingga latar pendidikan yang rendah.

"Mungkin saja mereka melakukan ritual tersebut karena ingin kaya dan terhimpit masalah ekonomi. Namun apapun alasannya tentunya tidak dapat dibenarkan terlebih melakukan aksi keji dan biadab terhadap anaknya sendiri," ucapnya mengutip TribunMedan.com.

Ia juga berujar jika maraknya pesugihan tersebut tidak ahnya terjadi di Gowa, namun juga di sejumlah daerah di Indonesia.

"Pemerintah dalam hal ini perlu turun tangan dalam menyelesaikan maraknya ritual pesugihan yang dapat memberikan halusinasi untuk melakukan pembunuhan, karena tidak hanya terjadi di wilayah Gowa saja melainkan banyak terjadi akhir akhir ini di sejumlah daerah," pungkasnya.

Baca: Kudeta Guinea, Kelompok Militer Tangkap Presiden Alpha Conde dan Bubarkan Pemerintahan

Tersangka Aksi Pesugihan Ditetapkan

Usai kepolisian mendalami kasus pesugihan dengan aksi pencungkilan mata seorang anak di Gowa, Sulawesi Selatan, polisi kini menetapkan sejumlah tersangka.

Polisi menyebut jika jumlah tersangka ritual pesugihan yang melibatkan aksi pencungkilan mata itu masih bissa bertambah.

Diketahui, ayah, ibu, kakek, nenek, dan paman korban telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Bocah berusia 6 tahun korban pencungkilan mata itu kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf dengan kondisi mata kanan tak berfungsi lagi.

Halaman
123


Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer