Aksi Nyentrik Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Unggah Slip Gaji hingga Sebut Luhut Penjahit

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

Tuding kasus Covid-19 naik karena RS kejar klaim biaya perawatan

Di bulan yang sama, Budhi menuding ada permainan klaim biaya perawatan pasien Covid-19 oleh pihak rumah sakit.

"Enggak tahu loh kalau ini dikondisikan, enggak ngerti kalau punya kepentingan dikondisikan. Karena sekarang lumayan sih, kalau karantina di rumah sakit kan lumayan klaimnya. Aku juga udah ngerti," katanya.

Baca: KPK Tetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa

Baca: Budhi Sarwono

Ia juga menuding adanya petugas sales rumah sakit.

Menurutnya, petugas sales tersebut akan mendapat honor apabila ada pasien Covid-19 mau dirawat di rumah sakit.

"Kemarin saya sudah ketemu sama salesnya. Ada sales-nya namanya Bejo, mencari orang sakit (Covid-19) untuk dipondokin (dirawat) di rumah sakit. Kalau dipondokin dengan mobil sendiri Rp 200.000 tapi kalau diambil pakai ambulans rumah sakit honornya Rp 100.000," jelas Budhi.

Pernah tiduran di jalan pakai pakaian dinas

Pada akhir Oktober 2019, beredar foto Budhi Sarwono sedang tiduran di sebuah jalan, dan tampak mengenakan pakaian dinas lengkap bersama dua orang lainnya.

Budhi mengaku foto tersebut hanya sebagai bentuk ekspresi kegembiraannya karena jalan di wilayahnya kini telah mulus.

"Itu spontan, sebagai ekspresi kegembiraan saya melihat jalan yang mulus," kata Budhi.

Unggah slip gaji di media sosial

Pada awal Oktober 2019, Budhi sudah lebih dulu menjadi perbincangan publik usai slip gajinya beredar di media sosial.

Dalam unggahan itu, diketahui gaji Budhi yakni sebesar. Rp 6.114.100.

Hanya saja, besaran gaji yang diterimanya Rp 5.961.200, karena dipotong zakat lewat BAZ sebesar Rp 152.900.

Budhi mengaku sengaja mengunggah slip gaji tersebut agar pemerintah pusat memperhatikan gaji pemerintah daerah.

"Kalau sudah viral ya nggak papa. Mudah-mudahan pemerintah malu dan melipatkan 10 atau 20 kali (dari gaji sekarang)," ujar Budhi.

Mundur dari Ketua Askab PSSI

Kemudian pada akhir November 2018, Budhi Sarwono mundur dari jabatannya sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Banjarnegara.

Alasan pengunduran diri Budhi ramai diperbincangkan karena ia menuding kondisi persepakbolaan di Indonesia sangat buruk. 

"Karena persepakbolaan setelah kami jalani sampai Liga 3 kemarin ternyata kotor alias busuk, saya anggap kotor, semua permainan menggunakan uang," katanya.

Halaman
123


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer