5 Aksi Nyeleneh Bupati Banjarnegara Tersangka KPK, Pamer Gaji hingga Izinkan Hajatan Saat Pandemi

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono

"Waktu ke sana ternyata kondisinya sangat parah. Selama ini saya bangga-banggakan (banyak) jalan sudah halus, ternyata di sana rusak dan ekstrim sekali jalannya. Ini tidak adil," ujarnya.

"Saat pulang dari Desa Petir itu, saya coba lewat ruas jalan Kutawuluh - Gumiwang yang benar-benar bagus, lebar, halus, mulus. Spontan saya buka pintu mobil dan turun ke tengah jalan," sambung Wing Tjien.

Baca: Gunakan Jarum Suntik untuk Konsumsi Sabu, Coki Pardede Mengaku Belajar dari Media Sosial

Perbaiki Jalan Provinsi dengan Uang Pribadi

Budhi Sarwono pernah mengeluarkan pernyataan jika ia menggunakan anggaran pribadi untuk memperbaiki jalan provinsi, pada Desember 2020.

Hal itu ia lakukan saat menyisir ruas jalan Banjarmangu hingga pertigaan Gayam, Kota Banjarnegara sejauh 6 kilometer.

Dirinya berinisiatif memperbaiki jalan tersebut karena warga terus menerus mendesaknya agar jalan berlubang itu diperbaiki.

"Insyaallah pakai anggaran pribadi. Kami punya kewajiban mau jalan nasional atau provinsi ini kan di wilayah Banjarnegara. Kita sebagai kepala daerah harus peduli," kata Budhi melalui keterangan tertulis, Senin (7/12/2020), mengutip Kompas.com.

Izinkan Hajatan Saat Pandemi

Kemudian, pada Juni 2021, Budhi Sarwono mengambil kebijakan kontroversial.

Ia tetap memberikan izin kepada masyarakat yang akan menggelar keramaian seperti hajatan, pengajian, hingga pesta kesenian dan olahraga.

Menurut Bupati Banjarnegara itu, kebijakan yang diambilnya telah sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan

Sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 tingkat Kabupaten, ia mengatakan selama desa tersebut tidak masuk dalam zona merah, maka tidak ada alasan untuk melarang warga menggelar keramaian.

Dirinya hanya berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

“Saya berpesan kepada masyarakat, Pak Bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian monggo jalan terus. Tapi jangan lupa, protokol kesehatan harus dilaksanakan, jangan sampai tidak,” papar Budhi.

Baca: NIK dan Sertifikat Vaksin Jokowi Beredar di Media Sosial, Dukcapil Ingatkan Ada Sanksi Pidana

Sebut Luhut sebagai menteri Penjahit

Ayah dua anak itu sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, sempat menjadi sorotan publik saat ia salah menyebut nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 26 detik, ketika Budhi Sarwono tengah door stop dengan sejumlah wartawan di sebuah acara.

"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat. Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apa lah, (yang) orang Batak itu," sebut Budhi.

Usai videonya ramai, pria yang akrab disapa Wing Chin itu kemudian meminta maaf kepada Luhut melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2021).

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali," kata Budhi.

Halaman
123


Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer