Mengukur Kekayaan Mineral Afghanistan yang Dikuasai Taliban, Diperkirakan Senilai Rp 14 Ribu Triliun

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Afghanistan. Afghanistan adalah negara yang terkurung daratan, namun menyimpan kekayaan alam yang luar biasa.

"Bayangin, Kabul itu jalan-jalannya tidak beraturan, jalan-jalan kecil, jalan besar juga semrawut, jalannya juga tidak bagus. Semua turun ke jalan untuk kabur menyelamatkan diri. Tapi sebenarnya mau menyelamatkan diri ke mana? Sekeliling Kota Kabul itu sudah dikuasai sama Taliban," ucap dia lagi.

Pejuang Taliban dan penduduk setempat duduk di kendaraan humvee Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di sebuah jalan di provinsi Jalalabad pada 15 Agustus 2021. (AFP)

Setelah merebut ibu kota dan menduduki Istana Kepresidenan, pasukan Taliban kemudian melakukan patroli ke rumah-rumah penduduk.

"Ya memang sih kami dicek tiap rumah, diketok pintunya, 'bagaimana kondisinya kalian? Baik, sehat? Pihak laki-lakinya di sini apa pekerjaannya?'," ungkap dia sambil menirukan.

"Mungkin mereka (Taliban) akan mencari tahu apakah penghuni yang mereka patroli itu adalah bagian dari personel pemerintah, kayak gitu," sambung dia.

Kemudian, milisi Taliban juga melucuti senjata polisi di kantor-kantor kedutaan, perwakilan asing dan, kantor badan internasional lain.

Penjagaan yang semula dilakukan personel bersenjata dari Diplomatic Protective Services (DPS) milik Afghanistan, kini semuanya digantikan oleh milisi Taliban. 

"Yang menjaga di luar pagar itu sudah bukan lagi DPS, sudah personel Taliban. Kelihatan sih bedanya, tampang-tampangnya sudah pejuang Taliban semua," paparnya.

Baca: Afghanistan

Baca: Kabul

Tanda-tanda kisruh merapatnya warga ke Bandara Kabul sudah ia saksikan sejak 10 Agustus 2021 lalu.

Ia mengungkapkan, awalnya penduduk berbondong ke kantor pelayanan publik di Afghanistan untuk mendapatkan visa sejak Juli 2021.

Namun, masing-masing kedutaan memiliki keterbatasan untuk memproses seluruh permohonan.

"Itulah mengapa mereka yang putus asa akhirnya merapat ke bandara. Gimana caranya kalau perlu nyangkut ke badan pesawat juga dikerjain," kata WNI ini menceritakan kondisi di bandar udara Kabul.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)

SIMAK ARTIKEL SEPUTAR AFGHANISTAN DI SINI

 



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer