3. Ikut aktivis sosial hingga penyelenggara Pemilihan Puteri Indonesia
Rosaline Irene Rumaseuw cukup aktif di sejumlah organisasi.
Pada 2008-2012, ia menjabat sebagai Ketua Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Mimika, Papua.
Bahkan ia pernah menjadi pimpinan sanggar seni dan tari SAMAPRI ENTERPRISE Mimika dari 2007.
Rosaline Irene Rumaseuw juga pernah menjadi Ketua Pelaksana Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) tingkat provinsi pada 2009.
Sebagai dokter, ia juga menjadi dokter darurat bencana sekaligus aktivis sosial kemanusiaan.
Pada saat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada 2018, Rosaline Irene Rumaseuw berpendapat, para korban harus mendapatkan trauma healing yang maksimal.
Hal ini sangat penting, khususnya bagi anak-anak guna memulihkan psikis atau kejiwaan sehingga sembuh dari rasa trauma.
4. Terjun ke politik
Merambah ke dunia politik, Rosaline Irene bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sebelumnya ia pernah masuk sebagai kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Bahkan ia pernah mengikuti Pileg 2014 dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua periode 2014-2019.
Sayangnya, usaha pencalegannya belum membuahkan hasil.
Hingga akhirnya ia masuk ke PAN, Rosaline Irene Rumaseuw kembali mencoba peruntungan untuk menjadi anggota Senayan.
Ia mendaftar sebagai calon anggota DPR RI Dapil pada Pemilu 2019. Namun, ia harus kembali gagal.
Puncaknya, Rosaline Irene Rumaseuw dipercaya sebagai salah satu Wakil Sekretaris Jenderal PAN pada Susunan Kepengurusan DPP PAN periode 2020-2025.
5. Usulkan rumah sakit khusus pejabat
Menjabat sebagai Wasekjen PAN, Rosaline Irene Rumaseuw mengusulkan agar pemerintah membangun rumah sakit khusus covid-19 bagi para pejabat.
Sebab ia menilai banyak pejabat yang sulit mendapatkan rumah sakit di tengah pandemi covid-19.
"Saya sedih, (dalam) satu, dua bulan ini banyak membantu pejabat negara untuk refer ke rumah sakit yang ada di Jakarta.