Indonesia Kembali Jadi Negara dengan Pendapatan Menengah ke Bawah, Ini Kata Pengamat

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendapatan negara menuru.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bank Dunia merilis laporan berjudul World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022 itu, assessment Bank Dunia terkini menyatakan GNI per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi 3.870 dolar AS.

Pada laporan tersebut, Indonesia dimasukkan dalam kategori negara dengan penghasilan menengah ke bawah.

Padahal pada tahun 2019, Indonesia sempat masuk negara dengan penghasilan menengah tinggi.

Rizal Ramli, mantan Menteri Keuangan, menyebut penurunan ini diakibatkan karena pandemi seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Indonesia memang masih menghadapi pandemi Covid-19.

Selama 1,5 tahun ini, tak hanya sektor kesehatan yang terguncang.

Namun, perekonomian juga anjlok akibat pandemi Covid-19.

Baca: Warga Binaan Lapas Tanjunggusta Medan Keluhkan Turunnya Pendapatan Sayur Hidroponik

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, turunnya peringkat Indonesia masuk ke negara lower middle income tidak mengagetkan.

“Karena (GNI Indonesia) memang belum pernah naik tinggi.

Kita masuk high middle income itu di batas paling bawah yang sangat mudah jatuh lagi ke lower middle income,” ucap Piter.

Bisnis apa saja yang justru meningkat di kala pandemi? (freepik.com)

Piter menilai wajar saja GNI Indonesia menurun karena Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Produk/GDP) Indonesia juga mengalami penurunan, sedangkan di sisi lain jumlah penduduk terus mengalami peningkatan.

GDP merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara.

GDP merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara.

Hal seperti itu yang menyebabkan pendapatan perkapita menjadi turun lebih dalam.

Ditambah lagi faktor pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi roda perekonomian.

“Saya kira wajar saja kita turun, tidak perlu digaduhkan.

Ini temporary akibat pandemi, ketika perekonomian membaik kita bisa kembali menjadi high middle income lagi,” papar Piter.

Baca: Covid-19 Varian Lambda

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu mengungkapkan, pandemi Covid-19 merupakan sebuah tantangan yang besar.

Krisis kesehatan telah memberi dampak sangat mendalam pada kehidupan sosial dan aktivitas ekonomi global.

“Pandemi telah menciptakan pertumbuhan ekonomi negatif di hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, di 2020.

Halaman
12


Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer