Kenali Gejala Virus Covid-19 Varian Lambda, Waspadai Suhu Tinggi dan Batuk Berulang

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

World Health Organization (WHO) kembali menetapkan varian baru Covid-19 yang tergolong dalam Variant Under Investigation (VUI).

Karena satu dari tiga orang dengan Covid-19 tidak mengalami gejala, maka setiap orang disarankan untuk melakukan tes secara teratur guna mencegah infeksi menular ke orang lain.

Siapa saja yang memiliki gejala Covid-19 wajib mengisolasi diri, bersama dengan anggota rumah tangga mereka.

Orang dengan gejala Covid-19 juga harus melakukan tes PCR sesegera mungkin untuk memverifikasi apakah mereka terinfeksi Covid-19.

Hampir Semua Kota di Pulau Jawa Ada Varian Corona Delta

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengungkapkan varian Delta saat ini telah ditemukan hampir di seluruh kota di Pulau Jawa,

"Kalau kita melihat di beberapa kota di Pulau Jawa ini hampir semuanya sudah kita ketemu adanya varian Delta," ujar Nadia dalam diskusi virtual, Selasa (29/6/2021).

Fakta tersebut menjadi salah satu faktor yang mempercepat kenaikan kasus Indonesia ini cukup signifikan bila dibandingkan situasi pada bulan Desember hingga Januari.

"Kita lihat ini bulan itu seperti DKI Jakarta, daerah jumlah tertinggi bahkan dua kali lipat dari jumlah yang sebelumnya ditemukan di Desember dan Januari," ungkapnya.

Dalam beberapa penelitian, varian Delta dinyatakan memiliki sifat yang mudah menular.

Varian B.1617 yang pertama kali ditemukan di India tersebut memiliki kecepatan penularan enam kali lebih cepat ketimbang varian Alfa.

"Varian baru lebih cepat menular dan kita tahu bahwa varian baru ini memang kecepatan penularannya itu bisa enam kali dari varian Alfa. Jadi ini yang tentunya membuat peningkatan kasus kita berjalan secara eksponensial. Kita bisa lihat sekarang penemuan kasus kan menyentuh angka 20 ribu, 21 ribu, di atas 15 ribu beberapa hari ini," paparnya.

Ilustrasi varian baru virus corona, yakni varian Delta (The Scotsman)

Namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah bahwa varian Delta dapat menurunkan tingkat efikasi vaksin seperti Sinovac maupun AstraZeneca.

"Belum ditemukan bukti yang cukup ya bahwa varian Delta ini kemudian menyebabkan terjadinya pengurangan dari efikasi vaksin," kata dr Nadia.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)

SIMAK ARTIKEL SEPUTAR COVID-19 DI SINI



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer