"Kami sudah meneliti pada jaringan liver, hingga jaringan testis. Maka dampak penyakit yang ditimbulkan yaitu, gagal ginjal, diabetes mellitus, impotensi, bahkan kanker,” ungkapnya.
Fakta yang lebih mengejutkan lagi, menurut penelitian yang dilakukan dalam film Pulau Plastik, menguji 100 feses manusia yang didapat secara acak dalam perjalanan Bali menuju Jakarta.
Hasilnya, seluruh feses yang diteliti positif mengandung mikroplastik.
Tidak sedikit masyarakat yang berpikir bahwa, salah satu cara termudah untuk menghancurkan sampah plastik yaitu dengan dibakar.
Padahal, asap yang mengepul dari pembakaran sampah plastik dapat menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pernapasan manusia.
Dalam film Pulau Plastik, Peneliti International Pollutants Elimination Network (IPEN), Yuyun Ismawati menjelaskan bahwa, hasil pembakaran plastik akan menghasilkan berbagai macam racun.
Salah satunya adalah racun Persistent Organic Pollutants (POPs).
“Jadi, masyarakat tidak tahu bahwa membakar plastik akan menghasilkan racun," kata Yuyun.
"Racunnya ini tidak mudah dihilangkan, karena sifatnya akan terakumulasi di dalam tubuh dan lingkungan. Dan bersifat pemicu kanker,” bebernya.
Film Pulau Plastik bisa ditonton di situs www.bioskoponline.com, atau melalui aplikasi Bioskop Online, yang bisa diunduh di App Store atau di Google Play Store dalam periode terbatas, tanggal 25 Juni- 4 Juli 2021, dengan harga tiket Rp 30.000,- .
Berikut Trailer Film Pulau Plastik.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini