Gofar Hilman Sudah Coba Hubungi Perempuan yang Menuding Dirinya Lakukan Pelecehan Seksual

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gofar Hilman Sudah Coba Hubungi Perempuan yang Menuding Dirinya Lakukan Pelecehan Seksual

Kabar terbaru, LBH APIK Jakarta dan SAFEnet telah menginisiasi posko pengaduan untuk para korban Gofar Hilman.

Sejauh ini, mereka telah menerima delapan aduan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Gofar Hilman.

Profil Gofar Hilman

Gofar Hilman lahir di Jakarta, pada 26 April 1983.

Pemilik nama lengkap Abdul Gofar Hilman ini bekerja di bidang entertainment dan bisnis.

Mulai dari penyiar Radio, pembawa acara, pemain film, hingga pengusaha.

Pria berusia 38 tahun itu memulai kariernya di dunia punk.

Bagi Gofar Hilman, punk sudah mengajarkan banyak hal dalam hidupnya.

Gofar Hilman mengenal punk pertama kali saat masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar (SD), yaitu pada 1994.

Melalui musik punk yang sering didengarkan oleh sahabatnya, akhirnya Gofar Hilman jatuh cinta dengan musik punk dan mulai berlatih musik punk saat kelas enam SD.

Kemudian saat memasuki masa sekolah menengah pertama (SMP), Gofar Hilman bersama beberapa temannya membentuk band bernama Social Distress.

Setelah lulus SMA pada 1998, Gofar Hilman tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi karena alasan biaya.

Akhirnya Gofar Hilman memutuskan untuk berjualan kaset punk, kaos band punk, ikat pinggang, hingga jaket punk.

Gofar Hilman berjualan di banyak acara musik punk di Jakarta dengan beralaskan terpal.

Selain Jakarta, Gofar Hilman juga menggelar dagangannya dalam konser musik punk di Malang dan Surabaya.

Tidur di jalanan juga sudah menjadi keseharian Gofar Hilman sebagai anak punk saat itu.

Gofar Hilman juga sempat mengamen di jalanan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Profesi Gofar Hilman sebagai pedagang barang-barang punk bertahan hingga 2003.

Setelah itu Gofar Hilman kerja di sebuah kantor pemerintahan.

Sempat jadi PNS

Halaman
123


Penulis: Rakli Almughni
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer