Dikutip dari Business Insider, Rabu (23/6/2021) pria berusia 29 tahun, yang tidak disebutkan namanya tersebut mengunggah fotonya secara online.
Sebelumnya, ia diketahui mabuk saat menjalani latihan militer pada 13 September 2019
Sang pria tersebut menunjukkan tato di buah zakarnya yang dibuat oleh saudaranya sendiri.
Tato tersebut diperlihatkan ke rekan serdadu saat mereka mabuk.
Untuk diketahui, penggunaan simbol Nazi, termasuk swastika, adalah hal yang dilarang berdasarkan hukum Austria.
Pada sidang 8 Juni lalu, Hakim Gerhard Pollinger-Sorre dari Pengadilan Regional Klagenfurt memberi vonis hukuman 19 bulan penjara kepada prajurit tersebut.
Menanggapi tuntutan tersebut, pengacara sang tentara masih mengajukan banding.
Baca: Toilet Duduk Milik Adolf Hitler Era Perang Dunia II Dilelang, Segini Harganya
Baca: Adolf Hitler Menang Pemilu di Namibia: Sejarah Kelam dan Berdarah-darah Nazi Jerman di Namibia
Tak hanya membuat tato, pria tersebut juga dituduh menggambar swastika di dinding museum bunker Wurzenpass.
Lokasi tersebut merupakan jaringan terowongan yang digunakan oleh tentara Austria di masa Perang Dingin.
Pada kasus lainnya, anggota militer itu juga dijatuhi hukuman 2 tahun penjara lantaran menyebabkan cedera serius seseorang saat tengah mengikuti pelatihan.
Seorang kakek berusia 100 tahun menghadapi dakwaan kejahatan perang berupa tuduhan ribuan pembunuhan yang dilakukannya.
Ia didakwa di Jerman atas atas 3.518 pembunuhan di kamp konsentrasi Nazi.
Pria tersebut diduga menjadi penjaga SS Nazi di kamp Sachsenhausen antara tahun 1942 dan 1945.
Jaksa Jerman telah mendakwa seorang pria berusia 100 tahun dengan 3.518 dakwaan pembunuhan atas tuduhan dia bertugas selama perang dunia kedua sebagai penjaga SS Nazi di sebuah kamp konsentrasi di pinggiran Berlin.
Pria itu diduga telah bekerja di kamp Sachsenhausen antara 1942 dan 1945 sebagai anggota tamtama sayap paramiliter partai Nazi, kata Cyrill Klement, yang memimpin penyelidikan centenarian untuk kantor kejaksaan Neuruppin, dikutip The Guardian, Selasa (9/2/2021).
Di Eropa, terlibat Holocaust termasuk pelanggaran hukum berat meski berlangsung 80 tahun lalu.
Nama pria itu tidak dirilis, sejalan dengan undang-undang privasi Jerman.
Meski usianya sudah lanjut, tersangka dianggap cukup fit untuk diadili, meskipun akomodasi mungkin harus dibuat untuk membatasi berapa jam sehari pengadilan berlangsung, menurut Klement.