Prabowo dan Megawati Muncul Bersama, Sinyal Koalisi Gerindra-PDIP di Pilpres 2024?

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Ir Sukarno yang menunggang kuda, Minggu (6/6/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri tampil bersada di depan publik.

Keduanya nampak bersama dalam momen peresmian patung Ir. Soekarno yang menunggang kuda, Minggu, 6 Juni 2021 lalu.

Instalasi patung tersebut ditempatkan di depan Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Prabowo Subianti mengatakan patung tersebut dibuat untuk mengenang Ir. Soekarno.

Tepatnya saat momen Ir. Soekarno menjadiinspektur upacara Hari Angkatan Perang pertama, 5 Oktober 1946.

Peresmian dilaksanakan tepat di hari ulang tahun Ir. Seokarno.

Untuk itu, Megawati Soekarnoputri yang hadir mengucapkan terimakasih serta apresiasi atas inisiasi Menhan soal patung Ir. Soekarno.

Baca: Beredar Rekaman Suara Mirip Bambang Wuryanto: Siapapun Presidennya, Puan Maharani Wakilnya

Baca: Sekjen DPP PDIP Benarkan Rekaman Suara Bambang Pacul Soal Pilpres 2024 : Harusnya Off The Record

Pengamat menilai Praboo Subianto dan Megawati Soekarnoputri tengah membangun kedekatan jelang Pilpres 2024

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Ir Sukarno menunggang kuda, di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Minggu (6/6/2021). (Dok. Kementerian Pertahanan)

Kedekatan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri disorot oleh Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.

Ray menilai, momen keakraban Megawati dan Prabowo saat peresmian Patung Bung Karno merupakan bagian dari membangun kedekatan jelang pilpres 2024.

Menurut Ray, perekatan emosional terus dilakukan oleh kedua pihak agar kendala-kendala non emosional juga dapat dihindarkan.

"Sudah sulit mengabaikan bahwa PDIP dan Gerindra akan berkoalisi di pilpres yang akan datang," kata Ray saat dihubungi Tribunnews, Senin (7/6/2021).

Meski demikian, Ray mengaku dirinya masih belum mengetahui gambaran siapa yang akan maju dan posisi apa yang akan diusung oleh masing-masing partai.

"Masalahnya siapa dari PDIP dan di posisi apa? Meskipun secara umum, kita mendapat kesan adakah Prabowo dengan Puan," lanjut Ray.

Ray menambahkan, bahwa kesan umum Prabowo dan Puan Maharani bisa juga berubah.

Terlebih apabila duo ini tidak terlalu besar minatnya di ranah pemilih.

Gerindra, khususnya, tentu memungkinkan untuk mengevaluasi nama yang dicalonkan oleh PDIP.

Bahkan tidak mungkin, Gerindra akan mencari nama lain di luar PDIP jika elektabilitas Prabowo-Puan tak bagus.

"Dalam hal ini, posisi Gerindra jauh lebih kuat. Sekalipun keluar dari koalisi PDIP misalnya, Gerindra tetap memiliki banyak opsi untuk manuver. Jadi tidak mengherankan jika saat ini terlihat PDIP lebih membutuhkan Gerindra dibandingkan sebaliknya," ucap Ray.

Ray juga mengatakan, kata-kata manis seperti 'sahabatku' nampaknya akan terus bergema sampai ke pencalonan pasangan capres nanti.

Halaman
12


Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer