Ini Alasan Firli Bahuri Tak Hadiri Undangan Debat Terbuka dengan Giri Suprapdiono

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPK, Firli Bahuri bersiap memberikan keterangan saat konferensi pers penahanan tersangka dugaan proyek-proyek subkontraktor fiktif Waskita Karya, di gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (23/7/2020). Pada siaran pers, Senin (24/8/2020), Firli mengatakan gajinya cukup untuk membayar sewa helikopter.

Baru-baru ini, Giri Suprapdiono mengatakan jika Firli Bahuri juga bisa tak lolos TWK.

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK itu menyebut, Firli mungkin juga tak miliki potensi lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Giri Suprapdiono, ketika mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir, yang selanjutnya dipilih 8 nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (TRIBUN NEWS / HERUDIN)

Sebagai salah satu dari 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK dalam rangka alih status kepegawaian menjadi aparatur sipil negara (ASN), Giri punya alasan tersendiri kenapa bisa berkata demikian.

Diutarakannya, untuk mengawali cerita, Giri dan Firli pernah mengikuti tes serupa saat sama-sama mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK pada 2019 silam.

Dengan berpegang pada hasil tes tersebut, yang mana keduanya dinyatakan lulus, Giri pun meyakini bahwa Firli juga tidak akan lulus jika mengikuti TWK yang baru saja ia ikuti.

Untuk memperkuat pendapatnya, Giri mengaku bahwa dirinya dan Firli bahkan berada dalam satu kelompok diskusi ketika dulu menjalani proses seleksi calon pimpinan KPK.

"Jadi, kami (saling) tahu bagaimana sikap (kami) dalam tes tersebut, dan kami sama-sama lulus tes kebangsaan, tes radikalisme," ungkap Giri saat menghadiri debat terbuka soal TWK pegawai KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/6/2021).

"Jadi kalau misalkan kami dites lagi, bisa jadi dua-duanya tidak lulus. Karena (sebelumnya) kami sama-sama lulus dites yang sama," tambahnya.

Menyambung perspektifnya, Giri juga menyinggung prestasi KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri yang dinilainya turun drastis.

Menurut Giri, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia bahkan mengalami penurunan hingga tiga poin sehingga menjadi yang terburuk sepanjang era reformasi.

"(IPK) Kita pernah turun pada 1997 ke 1998, di zaman Pak Harto. Artinya ini produk-produk pemberantasan korupsi termasuk pencegahan dan pendidikan, menurun tiga poin,” kata Giri.

“Dan ini tidak terlepas dari revisi UU KPK dan mungkin beberapa hal, polemik-polemik yang terjadi di KPK," tandasnya.

Baca: Ketua KPK Firli Bahuri Dilaporkan ICW ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Gratifikasi Sewa Helikopter

Baca: Sosok Giri Suprapdiono, Direktur KPK Pengajar Wawasan Kebangsaan yang Tak Lolos TWK

(Tribunnewswiki.com/Restu, Wartakotalive.com)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Firli Bahuri Tak Hadiri Debat Terbuka soal TWK, Ini Penjelasan Jubir KPK



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer