Menanggapi sikap dari Bupati Alor Alom Jobo terhadap Mensos Risma, PDIP pun ikut memberikan tanggapan.
DPP PDI Perjuangan resmi mencabut rekomendasi dan dukungan terhadap Amon Jobo sebagai Bupati Alor.
Hal itu disampaikan PDIP melalui surat resmi pada Rabu (2/6/2021).
Pencabutan ini dilakukan melalui Surat DPP No 2922 /IN/DPP/VI/2021 ditanda tangani oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Surat Pencabutan dukungan dilakukan karena DPP PDI Perjuangan pada November 2017 mengeluarkan Rekomendasi dukungan kepada Amon Jobo untuk berkontestasi pada Pilkada Alor 2018.
Melalui Surat Pencabutan Dukungan ini, DPP juga menginstruksikan kepada DPC PDI Perjuangan Alor untuk berkoordinasi dengan seluruh jajaran Fraksi PDI Perjuangan di DPRD untuk mengambil sikap terhadap bupati dalam proses penyelenggaraan pemerintah di kab Alor.
Baca: Viral Harga Kuliner Tak Lumrah di Puncak Bogor: Telur Setengah Matang 25 Ribu, Teh Hangat 90 Ribu
Baca: Viral Satu Keluarga Dipaksa Sewa Jip Seharga Rp 550 Ribu saat Berkunjung ke Petilasan Mbah Maridjan
Anggota DPR RI Dapil NTT 1, Andreas Hugo Pareira mengatakan, perilaku bupati Alor yang mencaci maki menteri sosial dan ketua DPRD Alor dianggap sangat tidak pantas dilakukan.
Apalagi dengan kata-kata makian yang sangat "jorok" disertai ancaman merupakan bentuk kekerasan verbal yang tidak pantas dilakukan apalagi oleh seorang pejabat setingkat Bupati.
"Dan nampaknya pola perilaku tidak pantas seperti ini merupakan kejadian berulang karena perilaku seperti ini juga pernah dilakukan terhadap seorang perwira menengah Kodam Udayana berpangkat kolonel," ucapnya kepada wartawan, Rabu (2/6/2021).
Selain itu, Andreas menilai perilaku Amon Jobo yang seharusnya menjadi panutan masyarakat mempertontonkan kebrutalan temperamen dan emosi yang tidak terkendali ini perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Agar sang bupati pengumbar caci maki brutal ini memperoleh sanksi hukum maupun politik agar tidak mengulangi perilaku brutalnya," ujarnya.
Amon Djobo menjadi sorotan setelah kedapatan memarahi dua staf Mensos Risma.
Dari video yang beredar, Amon Djobo yang mengenakan pakaian safari warna merah dan topi tampak memarahi dua orang tersebut.
Terdengar, Amon Djobo marah dan menyebut soal pendistribusian bantuan sosial PKH Kemensos.
Ia marah karena bantuan sosial yang seharusnya diurus oleh daerah, malah diurus oleh DPRD Alor.
Amon Djobo juga mengusir dua staf itu agar segera meninggalkan Kabupaten Alor.
Ia tampak tidak peduli dan berjalan meninggalkan staf tersebut setelah meluapkan kemarahannya.
Kepada wartawan, Amon Djobo mengakui video yang beredar tersebut adalah dirinya.