Penangkapan itu bermula dari 10 orang yang diduga terlibat dalam pengeboman gereja di Makassar.
Mereka yang diamankan adalah AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK.
Adapun AP dan IK merupakan suami istri yang telah memiliki seorang anak berusia lima tahun.
Dari hasil pengembangan, Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris di Merauke.
Sehingga total terduga teroris yang diamankan ada 11 orang.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebutkan, 11 terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Merauke, Papua, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Jaringan ini terkait dengan kelompok teroris yang melakukan pengeboman di Gereja Katerdal Makassar pada Januari 2021.
"Penangkapan kelompok Jamaah Ansharut Daulah merupakan rangkaian kasus yang terjadi beberapa bulan lalu di Makassar," ujar Fakhiri di Jayapura, Minggu (30/5/2021).
Menurut dia, para terduga teroris ini sempat berpindah ke Makassar, lalu kembali ke Merauke.
Fakhiri menyebutkan, para terduga teroris sudah tinggal di Merauke selama beberapa tahun.
"Yang bersangkutan sebelumnya ada di Merauke, setelah itu dia kembali ke Makassar dan melakukan kegiatan bom bunuh diri," kata dia.
Baca: Teroris Terus Lakukan Serangan, Camat Lore Timur Minta Jokowi Segera Bantu: Warga Mau Makan Apa?
Baca: Tak Terima KKB Dicap sebagai Teroris, OPM Melawan dan Siap Ajukan ke Pengadilan Internasional
Selama di Merauke, para terduga teroris juga menyamar dalam berbagai pekerjaan.
"Profesi mereka ada yang jadi buruh, ada yang jadi tukang, kebanyakan mereka terlibat kegiatan keagamaan," kata Fakhiri, dikutip dari Kompas.com.
Pada 2019, kelompok tersebut sempat melakukan aksi pengeboman di Merauke, tetapi bom tidak meledak.
Sejak saat itu, kemudian Densus 88 mengendus keberadaan teroris di Merauke.
Di sisi lain, Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji mengatakan, penangkapan 10 terduga teroris dilakukan karena membahayakan masyarakat.
"Kita sudah tangkap 10 teroris dengan barang bukti semua yang berbahaya untuk masyarakat," ujarnya pada Sabtu (29/5/2021).
Densus 88 menangkap terduga teroris itu di beberapa tempat yang berbeda.
"Mereka ditangkap di Jagebob, Kurik, Tanah Miring, dan seluruh Merauke," kata Untung.