Nara, Kak Gea dan Ibu sedang menyiapkan pesta kejutan untuk Ayah yang hari ini berulang tahun. Mereka menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” dan menyiapkan kado untuk Ayah. Apakah kalian juga suka memberikan kado saat Ayah atau Ibu berulang tahun? Ibu lalu bermain bersama Nara, menggerakkan tangan dan membentuknya menjadi bayangan binatang di dinding. Kegiatan itu mengingatkan Nara pada tokoh Gio yang bermain bersama ayah ibunya dalam cerita “Selamat Hari Anak Nasional”. Nara lalu heran ketika Kak Gea mengganti kalender. Ternyata, karena hari sudah berganti ke bulan yang baru. Nara jadi belajar cara menentukan hari, tanggal dan bulan pada kalender, serta mengenal bilangan pecahan dari kegiatan membaca resep minuman.
Ara dan Mbak Lola membicarakan tentang Hari Ayah Nasional. Pada hari tersebut Ara bisa berterima kasih pada Ayah atas segala yang pernah diajarkan padanya. Ara pun mengajak penonton untuk menyimak sebuah puisi sederhana tentang Ayah yang dibacakan Mbak Lola. Pada Konsep Matematika, mereka mempelajari konsep pecahan ½ dengan cara membagi isi tepung ke dalam 2 wadah, pecahan ¼ dengan cara membagikan isi gula ke dalam 4 wadah, pecahan ⅕ dengan cara membagikan 1 liter santan ke dalam 5 wadah, serta pecahan ⅙ dengan cara membagikan gula merah dengan menjadi 6 bagian. Proyek Akhir Minggu sampai pada penentuan judul, persiapan bahan, dan penentuan isi pesan.
Shinta, Dodi dan Kak Rara melihat Bunda baru saja pulang dengan membawa banyak belanjaan bahan makanan. Ternyata Bunda ingin membuat kue untuk mereka. Sambil menunggu saatnya memasak, Kak Rara membacakan cerita berjudul “Kejutan Istimewa”. Kisah ini mengangkat tema Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli. Mengapa harus ada peringatan hari anak seperti itu? Saat menyiapkan bahan-bahan untuk memasak kue, Kak Rara mengajarkan Shinta dan Dodi penerapan pecahan ½, ⅓, ¼, ⊃1;⁄₅, ⊃1;⁄₆, ⅛, dan ⊃1;⁄₁₀ untuk membuat takaran resep. Setelah selesai, mereka mengajak teman-teman di rumah untuk mencicil Proyek Akhir Minggu, yaitu menuliskan ucapan selamat pada kartu ucapan.
Kak Dara melanjutkan materi belajar pada hari sebelumnya, yaitu tentang Asteroid. Tahukah teman-teman, ada empat astronom Indonesia yang namanya diabadikan sebagai nama Asteroid, lo! Coba ikuti cerita “Nama Tokoh Indonesia Sebagai Nama Asteroid” yang dibacakan Kak Dara. Dari bacaan ini kalian juga akan mengenal Asteroid Trojan yang menggunakan nama para astronom tadi. Setelah itu, Kak Dara menjelaskan hubungan antara konsep matematika dengan Matahari, yaitu konsep lingkaran. Kak Dara lalu menunjukkan diagram batang untuk melihat perbedaan diameter Matahari dan Bintang Sirius.
Dimas panik setelah membaca berita ada Asteroid yang akan menabrak Bumi. Kak Kinan menjelaskan, Asteroid 2001 F032 bukan menabrak melainkan mendekat ke atmoster Bumi. Namanya unik, ya? Ternyata Asteroid banyak diberi nama sesuai astronom penemunya, seperti Asteroid 12937 Permadi. Kisahnya ada dalam teks “Premana W. Permadi Astronom Perempuan Indonesia” yang dibacakan Kak Kinan. Dimas juga akan berlatih mengubah data waktu yang diperlukan beberapa Komet untuk sekali mengelilingi Matahari ke dalam bentuk diagram batang. Sementara itu, proyek kreatif minggu ini sampai pada tahap membuat model roket.
Nasya menceritakan ke Mama tentang film Star Trek dan keinginannya untuk pergi ke luar angkasa. Mama bilang, Nasya mengingatkannya dengan satu orang bernama Mae C. Jemison, yang sosoknya diangkat dalam buku “Gadis yang Menari di Antara Bintang-bintang”. Mama menunjukkan daftar nama Asteroid yang pernah mendekati Bumi sepanjang tahun 2020, dan berdasarkan data tersebut, Nasya belajar bahwa nilai yang paling sering muncul (modus) adalah 570 m. Dari sini, Nasya belajar memahami ukuran pemusatan data Modus (nilai yang paling sering muncul). Setelah itu, Mama memberi soal sebelas hujan meteor populer yang terjadi pada tahun 2010. Nasya pun berlatih menentukan modus dari data tersebut.
SIMAK ARTIKEL BELAJAR DARI RUMAH DI SINI