Jika untuk teman-temannya sendiri, ia mengaku jika kebanyakan dari mereka tak masalah.
Sudah banyak temannya yang 'open minded' untuk menerima dirinya sebagai seorang muslim.
Meskipun menurutnya, masih sedikit sulit menemukan tempat salat di Jepang.
Walaupun jumlah masjid yang dibangun di Jepang kini terus bertambah.
Dirinya mengatakan jika biasanya, dirinya harus salat di area terbuka.
Entah itu di taman, di tempat parkir, atau di atap gedung.
Baca: Iseng Ikut Puasa, Seorang Perempuan Memutuskan Jadi Mualaf: Saya Ringan setelah Salat
Baca: 14 Tahun di Penjara karena Bunuh Pacarnya, Artis Cantik Ini jadi Mualaf, Ini Kondisinya Sekarang
Kepada TribunnewsWiki, Kaiji mengaku memiliki posisi sebagai Public Relations (PR) atau humas di sebuah komunitas bernama Young Muslims Japan.
Di komunitas tersebut, biasanya menggelar acara keagamaan yang dihadiri oleh para pemuda Islam di Jepang.
Jika Idul Fitri tiba, biasanya mereka menggelar lapak untuk berjualan.
Young Muslims Japan menjual berbagai makanan dan minuman halal dalam acara Idul Fitri.
Kaiji kemudian bercerita jika dirinya pernah datang ke daerah Batam selama 1,5 tahun.
Saat tinggal di sana, ia mengaku memiliki pengalaman unik dengan Idul Adha.
Pasalnya, Kaiji baru pertama kali melihat perayaan Idul Adha dengan adanya penyembelihan hewan kurban di Indonesia.
Ia pun sangat antusias melihat kurban berlangsung.
Jika dibandingkan dengan Jepang, perayaan Idul Adha di Negeri Sakura itu tak semeriah di Indonesia.
Hal itu disebabkan karena pemerintah melarang adanya acara terbuka yang memperbolehkan penyembelihan hewan di tempat umum.
Sehingga Idul Adha di Jepang dilakukan hanya dengan membagikan daging kepada umat muslim yang membutuhkan.