Sebagai informasi, Bipang Ambawang adalah makanan khas Kalimantan yang dibuat dari olahan daging babi panggang.
Bipang Ambawang juga merupakan restauran khusus makanan babi panggang khas Suku Dayak, Kalimantan Barat.
Merek Bipang Ambawang didaftarkan sebagai merek pada 26 Agustus 2020.
Nama pemohon merek tersebut adalah Juniarto.
Memasak bipang menggunakan babi muda berusia 3-5 bulan, seperti dilansir dariakun Instagram resminya, @bipangambawang.
Jadi ini adalah kuliner anak babi.
Makanan ini juga bisa dipesan utuh satu babi, seperti tampak dalam postingan ini
Menurut pantauan Tribunnewswiki di Tokopedia, Minggu (9/5/2021), Bipang Ambawang ini dibaderol dengan harga Rp 475.000.
Merujuk keterangan produk, dengan harga itu, pembeli akan memeperoleh bipang 1/4 ekor dengan berat sekitar 1 kg dan dikemas dalam bentuk plastik vakum.
Bipang Ambawang berlokasi di Jalan Trans Kalimantan Km. 23, Kalimantan Barat.
Persisnya ada di dekat rumah retret Costantini, sekitar 50 meter sebelumnya jika datang dari arah Pontianak, di sebelah kiri jalan.
Adapun babi yang dipakai adalah babi muda berumur 3-5 bulan dan dipanggang secara tradisional selama 5-8 jam.
Sebelumnya telah diwartakan soal Bipang Ambawang yang menjadi viral setelah Presiden Jokowi menyebutkannya dalam pidato 05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia.
Baca: Ngabalin Bela Jokowi soal Kontroversi Bipang Ambawang yang Viral: Salahnya di Mana
Baca: Bipang Ambawang
Jokowi mempromosikan Bipang Ambawang makanan khas Kalimantan.
"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," kata Jokowi dalam tersebut.
Pernyataan Presiden Jokowi ini disebut kurang pas.
Hal ini karena Presiden Jokowi mengucapkannya menjelang Idul Fitri.
Bagi umat Islam, babi adalah makanan haram untuk dikonsumsi.
Konteks perayaan lebaran tahun ini yang menyarankan masyarakat yang merantau untuk tidak mudik memang jadi alasan untuk menekan persebaran covid-19.