Tak hanya sakit kepala, migrain juga sering datang menyerang.
Dilansir dari Migraine Trust, kebanyakan penyebabnya berasal dari respons tubuh yang tengah menahan lapar dan dahaga.
Masalah kesehatan ini umumnya lebih berat dialami orang yang berpuasa di tempat dengan cuaca lebih panas dan waktu puasa lebih panjang.
Jika di Indonesia lamanya berpuasa selama kurang lebih 13 jam, di negara empat musim, lamanya puasa ketika musim panas bisa 16 sampai 19 jam.
Sakit kepala atau kepala pusing saat puasa juga tidak dialami semua orang.
Menurut National Headache Foundation, orang yang kerap sakit kepala atau pusing lebih rentan mengalami masalah kesehatan ini saat puasa.
Faktor pemicu sakit kepala atau kepala pusing saat puasa ini jamak disebabkan hilangnya kebiasaan mengonsumsi asupan berkafein seperti kopi atau teh, serta dehidrasi.
Selain itu, sebagian orang juga mengalami penurunan kadar gula darah atau hipoglikemia saat puasa.
Tapi, kondisi ini biasanya jarang dialami orang yang tertib menjaga pola makan sehat saat sahur dan berbuka.
Kabar baiknya, sakit kepala, migrain, atau pusing saat puasa mudah disembuhkan.
Dengan begitu, Anda tak perlu membatalkan ibadah wajib ini.
Berikut sejumlah cara mengatasi sakit kepala saat puasa sesuai penyebabnya:
Dilansir dari Health24, tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air.
Saat kadar air menurun, otak mulai menghasilkan histamin.
Reaksi alami ini bertujuan untuk melindungi otak agar tidak kehabisan pasokan air.
Baca: Agar Tidak Lemas dan Pusing, Sebelum Olahraga Coba Konsumsi 5 Makanan Ini
Baca: Ternyata Ini 4 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Sakit Kepala Setelah Makan
Pengeluaran histamin ini acapkali menyebabkan rasa sakit dan kelelahan.
Tak pelak Anda mengalami sakit kepala dan merasa lemas saat berpuasa dan tubuh kekurangan cairan.
Untuk itu, pastikan Anda menjaga kecukupan cairan tubuh saat puasa.