Dilansir Tribunnews, narasumber dari istana mengatakan reshuffle kali ini tak akan melakukan perombakan besar besaran seperti isu yang berhembus akhir-akhir ini.
Jokowi hanya akan melantik dua menteri di pos kementerian baru serta satu Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Meski begitu, sumber dari Istana ini mengatakan adanya kemungkinan tambahan orang yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.
"BRIN, investasi, mungkin bisa nambah lagi malam," katanya saat dihubungi Selasa (27/4/2021).
Terkait nama yang akan kabarnya akan dilantik hari ini, sumber tersebut mengungkapkan tak ada nama baru di dua pos kementerian baru.
Baca: Nama Menteri yang Tak Mungkin Direshuffle, dari Ketum Parpol hingga Sosok di Bidang Infrastruktur
Baca: Soal Rumor Reshuffle Menteri Berinisial M, Pengamat: Itu Sekadar Sensasi
Mengutip Tribunnews, Kemendikbudristek akan diisi oleh Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara, Bahlil Lahadalia yang saat ini mengisi jabatan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menempati Kementerian Investasi.
"Iya (Nadiem dan Bahlil). Esok BRIN, Investasi, dan Dikbud-Ristek," ungkap sumber dari Istana.
Lalu, posisi Kepala BRIN akan diisi Laksana Tri Handoko yang saat ini menjabat Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Munculnya nama Nadiem dan Bahlil sebagai menteri nomenklatur baru sesuai apa yang dikatakan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Baca: Pengumuman Reshuffle Kabinet Ditunda, Hari Ini Jokowi Temui Petani di Jabar Bahas Produksi Beras
Baca: Seknas Jokowi Sarankan Presiden Angkat Bicara Soal Isu Reshuffle Kabinet Guna Hindari Kegaduhan
Dilansir Tribunnews, pada Rabu (14/4/4021), Ngabalin mengungkapkan ada kemungkinan Nadiem Makarim yang saat ini menjabat Mendikbud akan menjadi Mendikbudristek.
Lalu, ada nama Bahlil Lahadalia yang akan mengisi kursi Menteri Investasi/Kepala BKPM.
"Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil, Menteri Mas Nadiem."
"Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu," kata Ali saat dihubungi, Rabu, (14/4/2021).
Soal kemungkinan adanya kementerian lain, selain dua kementerian baru, yang akan diganti, Ngabalin enggan berkomentar.
Ia mengatakan kemungkinan-kemungkinan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.
"Bahwa nanti kemungkinan, kalau nanti ada lagi menteri yang baru digeser atau diganti, itu bukan urusan kita."
"Itu urusan bapak Presiden. Karena beliau yang punya hak prerogatif," imbuhnya.
Meski isu reshuffle akan dilakukan hari ini santer terdengar, Pimpinan DPR mengaku belum menerima undangan pelantikan menteri baru hingga Selasa sore.