Viral Pesan Lawas Serda Setyo Wawan Awak KRI Nanggala-402 : Kalau Nyelam, Anggap Sudah Mati

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serda Setyo Wawan

“Sabtu (17/4/2021) sebelum berangkat tugas pulang pamit saya pamitnya cuma berangkat gitu."

"Waktu dia mau berangkat itu menyampaikan kalau dia tadi malam mimpi ketemu bapaknya yang telah meninggal."

"Dia dirangkul sambil nangis, terus bapak menghilang,” tutur Wiji di kediamannya di Kelurahan Balun, Cepu, Blora, Selasa (27/4/2021).

Sejak hilang kontak Rabu (21/4/2021) dan dinyatakan tenggelam, KRI Nanggala-402 berhasil ditemukan pada Minggu (25/4/2021).

Sebanyak 53 awak KRI Nanggala-402 pun dinyatakan gugur.

Kapal selam buatan Jerman ini berhasil ditemukan KRI Rigel lewat upaya pemindaian.

"KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibeam sonar dan magnetometer," ungkap Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu, dilansir Tribunnews.

"Telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail. Telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402," imbuhnya.

Bagian KRI Nanggala-402 yang ditemukan adalah kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selang timbul, serta bagian kapal lain termasuk baju keselamatan awak.

"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," pungkas Hadi.

Kendati begitu, proses evakuasi bangkai kapal selam KRI Nanggala-402 terus dilakukan.

Bahkan, TNI AL telah mendapat tawaran bantuan dari International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk mengangkat badan KRI Nanggala-402 yang berhasil ditemukan di kedalaman 838 meter pada Minggu (25/4/2021).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengungkapkan ISMERLO bersedia membantu mengangkat badan KRI Nanggala-402 yang telah terbelah menjadi tiga bagian.

Meski begitu, Yudo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dulu dengan pemerintah pusat.

"Kita akan berusaha mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 dan tentunya di dalam organisasi ISMERLO," kata Yudo, Minggu, dilansir Tribunnews.

"Namun karena ini perlu keputusan pemerintah tentunya saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang nanti secara berjenjang ke atas dan tentunya kalaupun sudah ada keputusan nanti kita akan angkat," imbuhnya.

Rencana diangkatnya KRI Nanggala-402 ini bukan tanpa alasan.

Hal ini dilakukan lantaran akan dilakukan investigasi menyeluruh, karena TNI AL memiliki kapal selam sejenis dengan KRI Nanggala-402, yakni KRI Cakra dan tiga lainnya.

Dikutip dari Tribun Bali, investigasi dilakukan karena apa yang terjadi pada KRI Nanggala-402 bukanlah human error.

"Investigasi nanti menunggu kapalnya diangkat, tapi dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini bukan atau tidak human error."

Halaman
123


Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer