Terdapat dua mutasi Covid-19 yang terdeteksi, yakni D614G dan pada November ada E484K.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Media Gathering Perkembangan Ekonomi Terkini dan Kebijakan PC-PEN, Jumat (23/4/2021).
"(di awal pandemi didominasi) varian asli dari Wuhan."
"Kemudian sekitar di Bulan Mei sudah mulai didominasi oleh mutasi baru D614G, kemudian di Bulan November masuk lagi mutasi yang berikutnya E484K," ungkap Budi.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menuturkan, sejak Januari 2021, Indonesia lebih agresif melakukan tes Whole Genome Sequencing atau cara melihat identitas virus.
Lebih dari 1.000 sampel telah diperiksa.
Baca: Atta Halilintar Positif Covid-19 untuk Kedua Kalinya, Cemaskan Kondisi Aurel yang Demam
Baca: Satgas Covid-19 Keluarkan Aturan Baru Perjalanan Dalam Negeri, Berlaku Mulai 22 April 2021
Hasilnya, dari tiga varian yang jadi fokus WHO, yaitu B117 di London, B351 di Afrika Selatan, P1 di Brazil, varian B117 ditemukan di Indonesia.
"Tiga ini yang benar-benar bahaya dan menyebarnya cepat sekali di seluruh dunia."
"Satu (B117) sudah teridentifikasi masuk ke Indonesia sejak Bulan Januari, yaitu mutasi dari London," papar BGS.
Ia pun berpesan agar selalu waspada dan hati-hati serta harus mempercepat program vaksinasi.
"Menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat nanti varian B117 itu makin besar porsinya, kita sudah siap," ucap Budi.
Ratusan warga negara India datang ke Indonesia dengan menggunakan pesawat charter dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
Kabar itu disampaikan Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Benget, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (22/4/2021).
"Betul (WNA tiba dari India), mereka melalui Soekarno-Hatta, naik pesawat charter dari India," ujar Benget.
Benget menuturkan, para WNA tiba pada Rabu malam (21/4/2021) pukul 19.30 WIB dengan pesawat QZ9BB ex MMA.
"Dengan jumlah WNA dari India 127 orang," ungkapnya.
Ia menuturkan, sesuai urat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19, ratusan warga negara India itu tak dilarang memasuki kawasan Indonesia sebab memenuhi kriteria WNA yang diperbolehkan karena memiliki kartu izin tinggal terbatas (Kitas).