Latihan yang rencananya dihadiri Panglima TNI dan KSAL Laksamana Yudho Margono itu akan digelar pada Kamis (22/4/2021).
Kapal Selam KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam milik Satuan TNI Angkatan Laut Republik Indonesia.
KRI Nanggala merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra dan dibawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur.
Sekjen Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dedy Mawardi menyarankan Presiden untuk angkat bicara soal isu reshuffle kabinet.
Dedy menyebut, hal ini untuk menghindari kegaduhan.
Selain itu menurut dia perlu adanya penegasan tidak ada perubahan ulang di kabinet kecuali hanya untuk mengisi kursi Menteri Investasi sebagai nomenklatur baru.
"Untuk menghindari kegaduhan, kami menyarankan Presiden Jokowi sebaiknya menyampaikan langsung ke masyarakat tidak ada menteri yang di reshuffle,
yang ada penambahan menteri baru untuk kementerian investasi," kata Dedy Mawardi kepada wartawan, Kamis (22/4/2021) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Seknas Jokowi mencermati, ada sedikit kegaduhan sejak disahkannya pembentukan Kementerian Investasi serta meleburnya Kementerian Ristek dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca: Hindari Keributan, Seknas Jokowi Minta Presiden Angkat Bicara Terkait Reshuffle Kabinet
Baca: Pengumuman Reshuffle Kabinet Ditunda, Hari Ini Jokowi Temui Petani di Jabar Bahas Produksi Beras
Belakangan juga senter diberitakan nama-nama yang mengisi kursi Menteri Investasi dan Mendikbudristek.
Kemudian juga hal ini menyasar ke beberapa menteri yang dianggap layak untuk di-reshuffle.
Wacana perombakan kabinet ini tentu saja mencuri perhatian publik.
Oleh sebab itu Dedy menyarankan Presiden Jokowi untuk angkat bicara dan memberi penjelasan serta penegasan.
Sehingga setelah itu tidak ada lagi kegaduhan seperti sekarang ini.
"Penjelasan langsung dari Presiden agar isu reshuffle gak rame seperti sekarang ini," ujarnya.
Baca: Profil Rapsel Ali, Menantu Maruf Amin yang Disebut Bakal Jadi Menteri Baru Jokowi
Baca: Nama Menteri yang Tak Mungkin Direshuffle, dari Ketum Parpol hingga Sosok di Bidang Infrastruktur
Seandainya da reshuffle kabinet saat ini, Dedy meyakini tidak akan bisa memberi perubahan pada kinerja kementerian yang dipimpin menteri baru untuk mewujudkan keinginan Jokowi.
Menurut Dedy hal ini dikarenakan yang mengurusi kementerian bukanlah menteri semata.
Tetapi ada jaringan birokrasi di bawah menteri yang harus diubah visi dan misi agar sejalan dengan visi dan misi Presiden.
Ia menegaskan, pergantian menteri itu bukan solusi dari masalah, tapi reshuffle itu sendiri yang sebenarnya bisa jadi masalah dari jebloknya kinerja.