"Saat ini yang berangkat kita batasi 50 persen penumpang saja. Kami enggak berani angkut penuh, khawatir ada sidak di jalan atau petugas Satgas yang inspeksi, makanya kita berlakukan ongkos dobel dari biasanya," ujar Aril.
Aril menambahkan, ia bersama rekan seprofesi dan para sopir masih berputar otak untuk menyiasati larangan mudik. Ia sudah berharap apabila mudik dibolehkan, dampaknya akan terasa baginya dan sopir-sopir yang bekerja di PO bus itu.
"Andai kata mudik boleh, kami bersyukur banget karena kan sudah setahun ini kita tekor. Apa mau dikata sudah dilarang mudiknya, jadi kita pesimistis bisa dapat THR. Sopir sudah mengeluh karena pendapatan turun, ditambah peremajaan bus yang harus rutin," kata Aril.
Baca: Demi Cegah Pemudik, 14 Titik Penyekatan Disiapkan oleh Polda Jateng
Baca: Larangan Mudik Lebaran Berlaku 6-17 Mei 2021, Polisi Tegaskan Travel Gelap Dikenai Pasal Pelanggaran
Baca artikel lain mengenai mudik lebaran 2021 di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curi Start Mudik Bakal Dikarantina 5 Hari, Lokasinya Ditentukan Pemerintah