Pada Bulan Ramadhan ini, umat Muslim sedang menjalankan ibadah wajib puasa.
Jika tidak melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, maka orang Muslim akan diganjari dosa besar.
Hal ini lantaran puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan, dan merupakan salah satu rukun Islam.
Umat Muslim dianjurkan menahan makan, minum dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Namun, manusia tak pernah luput dari kesalahan, termasuk berbuat kebohongan, entah itu baik ataupun tidak.
Di era sekarang, tak jarang bohong dengan alasan kebaikan sering dijumpai, terutama kepada anak kecil.
Misalnya anak harus pulang sebelum magrib, jika tidak ingin didatangi oleh hantu.
Hal tersebut tergolong dalam kebohongan yang bertujuan baik.
Lalu bagaimanakah hukum berbohong saat bulan Ramadhan?
Dalam program Tanya Ustadz yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com, Ustaz Tajul Muluk menjelaskan hal tersebut.
Ia mengatakan jika makan dan minum merupakan hal-hal yang membatalkan puasa secara lahiriah, begitu juga dengan memuntahkan sesuatu dari dalam tubuh.
"Itu merupakan hal yang membatalkan puasa secara lahiriah, seperti makan, minum, berhubungan badan dan memuntahkan sesuatu," ujarnya dalam program yang dipandu oleh Ratu Sejati tersebut.
Baca: Majikan Kejam Hajar dan Todong Pistol Karyawannya karena Puasa: Yang Beri Gaji Aku atau Tuhanmu?
Baca: Jadwal Imsakiah dan Waktu Buka Puasa Ramadhan 2021 untuk Kota Serang, Beserta Doa Berbuka
Lebih lanjut, Ustaz Tajul menjelaskan hukum berbohong saat sedang berpuasa.
Ia mengatakan, jika berbohong saat bulan puasa, maka puasanya tidak batal.
"Kalau berbohong yang batal bukan puasanya," bebernya.
Berbohong hanya akan mengurangi pahala saat berpuasa.
"...tapi itu batal pahalanya," sambung Ustaz Tajul.
Hal itu sesuai dengan hadis dari Rasulullah SAW berikut:
"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman." (HR. Bukhari).