Dilansir Kompas Tv pada Selasa (6/4/21), hal tersebut bermula saat Ganjar bertanya kepada salah satu siswa yang baru mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka.
Ganjar menanyakan kepada salah satu siswa terkait apa yang ia lakukan sepulang dari sekolah.
Siswa tersebut menjawab dengan lugas bahwa sepulang sekolah dirinya cuci tangan dan kaki pakai sabun, ganti baju kemudian makan.
Mendengar hal itu, Ganjar pun mengatakan bahwa masih ada yang kurang yakni mandi dan cuci baju.
Siswa tersebut lantas menjawab baju seragamnya dipakai dua hari.
Ganjar pun akhirnya mengusulkan kepada kepala sekolahnya agar bajunya tidak harus dipakai dua hari.
"Tolong dong bajunya ngga usah dua hari, tidak seragam tidak apa-apa yang penting bajunya dicuci setiap hari" ucapnya.
Baca: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jateng, Ganjar : Kalau Ada Pelanggaran Berat Hentikan Saja
Menurutnya, untuk tahap uji coba ini mereka tidak harus mengenakan seragam.
"Ngga usah seragam gapapa wong baru uji coba kok" tandasnya.
Diketahui Jawa Tengah sudah mulai memberlakukan kegiatan pembelajaran tatap muka sejak Senin (5/4/21).
Dalam sesi wawancaranya dengan Kompas TV pada Selasa (6/4/21), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih baru melakukan tahap uji coba.
Selama dua hari uji coba ini, Ganjar mengatakan masih berjalan dengan baik, ada pelanggaran tapi menurutnya tidak terlalu parah.
"Kemarin saya menemukan ngga terlalu parah. Misalnya dia pakai face shield, tapi maskernya tidak di pakai," ucapnya.
Ganjar meminta kepada pihak sekolah agar memperbaiki protokol kesehatan dan evaluasi harian wajib dilaporkan.
Terkait fasilitas sekolah untuk menyambut pembelajaran tatap muka Juli 2021 mendatang, Ganjar mengaku tidak risau.
Pasalnya sekolah telah menyiapkan semuanya.
"Saya ingin setiap sekolah ada tim satgas Covidnya. Nantinya fasilitas tersebut dihubungkan dengan tim satgas Covid-19," ucapnya.
Baca: 2 Hari Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Evaluasi Sejumlah Hal Ini
Dalam praktiknya nanti, UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) akan bekerjasama dengan puskesmas yang mana harus ada dokter yang mengontrolnya.
Walau tidak di tempat, dokter tersebut minimal bisa mengikuti prosesi pembelajaran.