Dimas menuturkan awalnya ia datang untuk melakukan ziarah, tapi lama kelamaan para pengemis ini membuntutinya.
"Awalnya kita cuma ziarah biasa, ziarah keluarga cuma pengemis ini lama-lama membuntuti."
"Memang kebiasaan disitu kita dateng udah diawasi ini kira-kira mau ziarah nih, pasti ditungguin buat minta gitu," terangnya.
Ia mengaku merasa tak keberatan untuk memberikan uang, tapi yang menjadi kekhawatiran adalah karena pengemis ini bergerombol.
Selain bergerombol, mereka juga tak melakukan protokol kesehatan, bisa saja nantinya malah akan menimbulkan klaster Covid-19 yang baru.
"Saya sih bukan keberatan untuk ngasih ya, cuma sekali lagi ini kan sedang Covid ya, pandemi, harusnya kan prokesnya juga lebih ketat."
"Ini mereka sampai bergerombol gitu kan bisa saja menimbulkan klaster penyebaran yang baru kan," tegas Dimas.
Baca: VIRAL Video Ibu Beri Edukasi Bijak pada Anaknya yang Jadi Korban Bullying: Jangan Katakan Bercanda
Baca: VIRAL Video Pria di Tangerang Cekcok dengan Satpam, Mengaku Bunuh Kucing Lantaran Tak Suka
Menurut Dimas, adanya orang peminta-minta di sebuah pemakaman ini sudah sering terjadi.
Namun tahun ini diakui Dimas jumlah orang peminta-minta sangatlah banyak.
Jika dihitung total pengemis ini mencapai hingga 30 orang.
"Sudah sering terjadi setiap tahun fenomena normal lah, cuma jumlahnya tahun ini banyak sekitar 20 sampai 30 orang mungkin, jika dihitung dengan orang tuanya ya," sambungnya.
Ditambah lagi kondisi pemakaman juga sangat ramai daripada biasanya.
Mengingat sudah akan memasuki bulan Ramadan, sehingga banyak orang yang melakukan ziarah ke makam keluarganya.
Selain para pengemis ini, ada juga orang yang berjualan di sekitar makam.
Namun Dimas tak mau mempermasalahkan orang yang berjualan, karena memang mereka sedang mencari rezeki.
Yang ia permasalahkan adalah keberadaan pengemis anak-anak ini yang terus memaksa minta-minta.
Bahkan mereka juga membuntuti peziarah hingga menggedor mobil dan ikut menaiki mobil.