Pesanan 10 Juta Vaksin AstraZeneca Terlambat, Vaksinasi Massal yang Dijadwalkan Pemerintah Mundur

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang perawat yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan Kuwait memegang sebotol vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19 (Covishield) di pusat vaksinasi al-Naseem, Provinsi al-Jahra, 40 km sebelah utara Kota Kuwait, pada 4 Maret 2021. Denmark dan Norwegia menangguhkan pemakaian vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan terjadinya pembekuan darah.

Vaksin tersebut berasal dari vaksin produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca serta vaksin yang di produksi Bio Farma dengan bahan baku atau bulk dari Sinovac.

Adapun total vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini adalah 3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi AstraZeneca dari Covax/Gavi dan 53,5 juta dosis bulk dari Sinovac.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto dalam keterangan resmi menuturkan, total bulk yang diterima sampai saat ini sebanyak 53,5 juta dosis dalam 4 kali kedatangan.

"Sudah kami proses produksi sejak 13 Januari 2021 lalu dan diperkirakan menjadi sekitar 42 juta dosis, dan per 30 Maret sudah kami produksi sejumlah 26 juta dosis," ujar Bambang, Rabu (31/3/2021).

Baca: Vaksin AstraZeneca Sudah Digunakan di Jawa Timur, Didistribusikan ke Enam Provinsi Lain

Baca: Jubir Wapres: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sudah Boleh Digunakan secara Agama

Bambang menambahkan, pada bulan April 2021 diperkirakan stok vaksin bisa bertambah menjadi 11,9 juta dosis, dimana sebelumnya hanya 7,9 juta dosis.

Namun, peningkatan kapasitas produksi ini juga tergantung pada supply bulk vaksin yang akan datang.

Sebanyak 140 juta dosis bulk Sinovac akan datang sampai Juli 2021 melalui pengiriman secara bertahap.

"Dalam waktu dekat akan datang sekitar 30 juta dosis bulk pada bulan Apri 2021 yang tentunya akan segera diproses untuk menambah stok vaksin berikutnya," ungkap Bambang.

Baca artikel lain mengenai vaksin Covid-19 di Indonesia di sini.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer