Bocoran One Piece 1009: Luffy Terkena Petir Kaido, Zoro Potong Prometheus dan Big Mom Jatuh ke Laut

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monkey D Luffy, Kaido, dan Roronoa Zoro

Dia memperingatkan Kin'emon untuk berhati-hati dan tidak tertipu.

Baca: LINK One Piece 966 Sub Indo: Setelah Bertarung, Gol D Roger Ungkapkan Impiannya pada Shirohige

Baca: Epic Momen Conqueror Haki One Piece, Lirikan Mata Shanks hingga Luffy di Perang Besar Marineford

Identitas Palsu Oden

Ashura melepaskan pedangnya dan menyerang Oden.

Dia membuktikan bahwa Kozuki Oden palsu itu tidak berdarah.

Dia menegaskan Oden di depan mereka tidak nyata.

Kawamatsu bertanya-tanya siapa yang mempermainkan mereka.

Nekomamushi berkomentar mereka dibodohi dan Raizo memperhatikan orang ini memiliki semua yang dimiliki Oden.

Ashura bertempur dengan pria yang bersikeras bahwa dia adalah Oden.

Kikunojo memperhatikan itu adalah Kanjuro, dan dia memperingatkan orang lain.

Asyura diturunkan, dan Kikunojo meminta maaf karena dia tidak bisa menjaga Kanjuro.

Ashura berkomentar pisau paling tajam menjadi tumpul saat diarahkan ke teman.

Dia memperhatikan Kanjuro tidak ada di sini, dan ini gambarnya.

Kanjuro berpura-pura jadi Kozuki Oden di Manga One Piece (mangakupro)

Dia bertanya-tanya di mana Kanjuro berada dan berkomentar pertempuran telah menjadi masalah pribadi.

Ashura bertukar pukulan dengan pria yang mengaku sebagai Kozuki Oden.

Dia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan menyerah sampai akhir perang.

Pria yang mengaku sebagai Oden ini mengungkapkan dirinya adalah Kurozumi Kanjuro sambil menertawakan The Red Scabbards jika mereka telah menjadi lemah.

Kanjuro berkomentar sebelum dia menghadapi kematian, dia akan mengeluarkan jantung Klan Kouzuki menggunakan belatinya.

Sarung Tangan Merah menyadari nyawa Momonosuke dalam bahaya, dan Kawamatsu menyadari Momo bersama Kunoichi. Kin'emon berkomentar mereka harus memperingatkan Shinobu sebelum keadaan menjadi lebih buruk.

Kanjuro mulai menyerang mereka dengan gaya pedang.

Dia mengatakan kepada mereka untuk tidak peduli tentang seseorang yang akan mati, dan tantangan terakhir mereka ada di depan mereka.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer