Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI di Surabaya secara resmi menetapkan Raihan Ariatama menjadi ketua umum PB HMI.
Raihan terpilih dalam Kongres XXXI HMI berlangsung di Gedung Islamic Centre Surabaya pada Kamis (25/3/2021), yang disiarkan secara langsung melalui akun Youtube HMI.
Meski sempat menuai kericuhan, akhirnya Kongres XXXI HMI berakhir dengan damai pada Kamis (25/3/2021) malam.
Sebelumnya, terdapat 26 total nama yang menjadi kandidat ketua umum dalam kongres.
Setelah dikerucutkan, empat kandidat lolos ke pemilihan tahap II setelah mendapat dukungan lebih dari 20 suara.
Selanjutnya, dalam pemilihan tahap II Itu, Raihan mendapat limpahan dukungan dari tiga kandidat lainnya.
Raihan pun kemudian terpilih secara mutlak sebagai Ketua Umum PB HMI.
"Saya agak shock sedikit, mungkin karena prosesnya cukup panjang dan melelahkan," kata Raihan saat ditemui seusai sidang pleno empat, Kamis (25/3/2021), dikutip dari Tribun Jatim.
Adapun, kongres yang seharusnya tuntas dilaksanakan pada 22 Maret itu harus mundur hingga 25 Maret lantaran berbagai kericuhan.
Siapakah sosok Raihan Ariatama yang terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI ini?
Raihan Ariatama adalah sosok berdarah Minang yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 25 Desember 1992.
Masa kecilnya dihabiskan di kota tempat kelahiran tokoh pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, Mohammad Hatta.
Jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuhnya di kampung halamannya, di Bukittinggi.
Lulus dari SMA, seperti orang Minang pada umumnya yang suka merantau, Raihan merantau ke Pulau Jawa untuk menempuh studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Di Kampus Bulaksumur ini, Raihan menempuh studi S1 di Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (2011-2016).
Kemudian, Raihan melanjutkan studi S2 di Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) UGM, Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Daerah (2017-2019).
Tidak hanya sukses secara akademik, selama kuliah, alumni SMAN 4 Kota Bukittinggi ini juga menggembleng diri dengan aktif di pelbagai organisasi.
Termasuk organisasi di intra kampus maupun ekstra kampus.
Ia percaya, berorganisasi mampu mengasah kepekaannya kepada persoalan-persoalan di sekitar.